Inggris Lihat Ancaman ke Taiwan jika Barat Tak Dukung Ukraina

Sabtu, 19 Februari 2022 - 21:40 WIB
loading...
Inggris Lihat Ancaman...
PM Inggris Boris Johnson memandang ancaman terhadap Taiwan jika Barat tak mendukung Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Sabtu (19/2/2022) bahwa jika negara-negara Barat gagal memenuhi janji mereka untuk mendukung kemerdekaan Ukraina, itu akan memiliki konsekuensi yang merusak di seluruh dunia, termasuk untuk Taiwan.

Pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina dan Presiden Vladimir Putin telah meluncurkan latihan pasukan rudal nuklir strategis, tetapi Moskow menolak kekhawatiran Barat bahwa mereka siap untuk menyerang.

"Kami tidak sepenuhnya tahu apa yang dimaksudkan Presiden Putin, tetapi pertanda buruk," kata Johnson dalam konferensi keamanan di Munich, seperti dikutip Reuters.

“Jika Ukraina terancam, goncangan akan bergema di seluruh dunia. Dan gaung itu akan terdengar di Asia Timur, akan terdengar di Taiwan,” ujarnya.



"Orang-orang akan menarik kesimpulan bahwa agresi membayar, dan itu mungkin benar."

China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mendapatkan kembali kendali atas pulau itu, yang telah memerintah sendiri sejak 1949.

Johnson mengatakan negara-negara Barat telah berulang kali mengatakan kepada Ukraina bahwa mereka akan mendukung kemerdekaannya.

“Betapa hampa, betapa tidak berartinya, betapa menghina kata-kata itu, jika pada saat kedaulatan dan kemerdekaan mereka terancam, kita hanya membuang muka,” katanya.

Pada hari Selasa, Inggris mengatakan dapat memblokir perusahaan Rusia dari meningkatkan modal di London dan telah meloloskan undang-undang untuk memperluas sanksi terhadap bisnis dan individu Rusia jika negara itu menyerang Ukraina.

"Kami akan memberikan sanksi kepada individu dan perusahaan Rusia yang memiliki kepentingan strategis bagi negara Rusia dan kami akan membuat mereka tidak mungkin mengumpulkan dana di pasar modal London," kata Johnson.

Eropa, imbuh dia, juga harus menghentikan pasokan minyak dan gas Rusia untuk menghentikan risiko pemerasan.

Johnson memperkirakan Rusia akan membayar harga militer yang berat jika menginvasi Ukraina.

“Saya khawatir bahwa perang kilat akan diikuti oleh periode pembalasan, pembalasan dendam dan pemberontakan yang panjang dan mengerikan. Dan orang tua Rusia akan berduka atas kehilangan tentara muda Rusia,” katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)