Kremlin: Penarikan Pasukan Membutuhkan Waktu
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menolak apa yang disebutnya "tuduhan tidak berdasar" oleh Amerika Serikat (AS) dan NATO bahwa mereka tidak menarik pasukannya dari dekat perbatasan dengan Ukraina . Kremlin mengatakan perlu waktu untuk menghentikan latihan militer.
Moskow pada Selasa lalu mengumumkan penarikan sebagian pasukan, meredakan ketakutan Barat akan invasi yang membayangi Ukraina. Namun AS dan NATO pada Rabu mengatakan bahwa kehadiran militer Rusia di sana sebenarnya bertambah, bukan berkurang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam jumpa pers bahwa Kementerian Pertahanan Rusia memiliki jadwal yang jelas untuk pengembalian unit ke pangkalan permanen mereka.
"Jelas pengelompokan untuk latihan (militer) dibangun selama berminggu-minggu, dan tentu saja tidak mungkin untuk menariknya dalam satu hari. Mereka tidak bisa lepas landas dan terbang begitu saja...butuh waktu," kata Peskov.
"Seperti biasa tuduhan tidak berdasar," tambahnya, merujuk pada tudingan NATO dan AS seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/2/2022).
Rusia telah berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina, meskipun menumpuk - menurut perkiraan AS - sekitar 150.000 tentara di dekat perbatasan. Rusia juga mengadakan latihan militer besar-besaran di Belarusia yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu.
Peskov mengatakan, Moskow sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di wilayah Donbass di Ukraina timur antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia serta pihaknya memantau situasi dengan cermat.
Pemberontak dan pasukan Ukraina saling tuding bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata.
Konflik di Donbass dimulai pada tahun 2014 dan telah memanas sejak saat itu meskipun banyak gencatan senjata.
Penumpukan militer Rusia telah memicu kekhawatiran Barat bahwa semacam provokasi yang dipentaskan di Ukraina timur dapat menjadi alasan untuk serangan besar-besaran.
Moskow pada Selasa lalu mengumumkan penarikan sebagian pasukan, meredakan ketakutan Barat akan invasi yang membayangi Ukraina. Namun AS dan NATO pada Rabu mengatakan bahwa kehadiran militer Rusia di sana sebenarnya bertambah, bukan berkurang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam jumpa pers bahwa Kementerian Pertahanan Rusia memiliki jadwal yang jelas untuk pengembalian unit ke pangkalan permanen mereka.
"Jelas pengelompokan untuk latihan (militer) dibangun selama berminggu-minggu, dan tentu saja tidak mungkin untuk menariknya dalam satu hari. Mereka tidak bisa lepas landas dan terbang begitu saja...butuh waktu," kata Peskov.
"Seperti biasa tuduhan tidak berdasar," tambahnya, merujuk pada tudingan NATO dan AS seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/2/2022).
Rusia telah berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina, meskipun menumpuk - menurut perkiraan AS - sekitar 150.000 tentara di dekat perbatasan. Rusia juga mengadakan latihan militer besar-besaran di Belarusia yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu.
Peskov mengatakan, Moskow sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di wilayah Donbass di Ukraina timur antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia serta pihaknya memantau situasi dengan cermat.
Pemberontak dan pasukan Ukraina saling tuding bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata.
Konflik di Donbass dimulai pada tahun 2014 dan telah memanas sejak saat itu meskipun banyak gencatan senjata.
Penumpukan militer Rusia telah memicu kekhawatiran Barat bahwa semacam provokasi yang dipentaskan di Ukraina timur dapat menjadi alasan untuk serangan besar-besaran.
(ian)