Peringatan Keras Putin pada NATO 15 Tahun Lalu Jadi Kenyataan dalam Krisis Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menyampaikan peringatan keras selama pidatonya di Munich 15 tahun lalu tentang bahaya ekspansi NATO. Peringatan itu menjadi kenyataan dalam krisis di Ukraina sekarang.
Pada 10 Februari 2007, Putin menyampaikan pidato penting di Konferensi Keamanan Munich di mana dia mengkritik ekspansi NATO pasca-Perang Dingin ke arah timur sebagai provokasi serius yang berisiko memicu perlombaan senjata dan melanggar janji Barat untuk tidak berkembang.
Putin selama pidatonya menunjuk pada pernyataan yang dibuat pada tahun 1990 oleh Sekretaris Jenderal NATO saat itu; Manfred Woerner, yang mengatakan fakta bahwa aliansi itu tidak siap untuk menempatkan tentara di luar wilayah Jerman memberi Uni Soviet jaminan keamanan yang kuat.
Putin, dalam pidato yang sama, kemudian bertanya: “Dimana jaminan ini?”
Lima belas tahun kemudian Moskow masih mengajukan pertanyaan yang sama. Pada bulan Desember 2021, Rusia meluncurkan rancangan proposal yang berusaha untuk mencegah ekspansi lebih lanjut NATO di samping meningkatkan pengaturan kontrol senjata AS-Rusia.
Meskipun kemajuan telah dibuat dalam negosiasi mengenai beberapa masalah, Moskow merasa Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin NATO telah mengabaikan sebagian besar tuntutannya yang paling kritis, seperti mendorong infrastruktur militer NATO ke posisi 1997 dan jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan aliansi.
AS tidak hanya mengabaikan tuntutan Moskow tetapi bahkan telah mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa dalam beberapa pekan terakhir, mengeklaim bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina.
Moskow tidak hanya membantah tuduhan itu, tetapi juga menuduh balik Barat memicu ketakutan ini untuk membenarkan pengiriman lebih banyak senjata dan pasukan ke wilayah tersebut.
“Peringatan Putin, termasuk dalam pidatonya pada 2007 di Konferensi Keamanan Munich, tentang ekspansi NATO ke arah timur bergema keras hari ini,” kata Senior Fellow Cato Institute, Ted Galen Carpenter, kepada Sputnik.
“Krisis saat ini bisa dan seharusnya dihindari. AS dan Sekutu NATO-nya pantas disalahkan.”
Pada 10 Februari 2007, Putin menyampaikan pidato penting di Konferensi Keamanan Munich di mana dia mengkritik ekspansi NATO pasca-Perang Dingin ke arah timur sebagai provokasi serius yang berisiko memicu perlombaan senjata dan melanggar janji Barat untuk tidak berkembang.
Putin selama pidatonya menunjuk pada pernyataan yang dibuat pada tahun 1990 oleh Sekretaris Jenderal NATO saat itu; Manfred Woerner, yang mengatakan fakta bahwa aliansi itu tidak siap untuk menempatkan tentara di luar wilayah Jerman memberi Uni Soviet jaminan keamanan yang kuat.
Putin, dalam pidato yang sama, kemudian bertanya: “Dimana jaminan ini?”
Lima belas tahun kemudian Moskow masih mengajukan pertanyaan yang sama. Pada bulan Desember 2021, Rusia meluncurkan rancangan proposal yang berusaha untuk mencegah ekspansi lebih lanjut NATO di samping meningkatkan pengaturan kontrol senjata AS-Rusia.
Meskipun kemajuan telah dibuat dalam negosiasi mengenai beberapa masalah, Moskow merasa Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin NATO telah mengabaikan sebagian besar tuntutannya yang paling kritis, seperti mendorong infrastruktur militer NATO ke posisi 1997 dan jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan aliansi.
AS tidak hanya mengabaikan tuntutan Moskow tetapi bahkan telah mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa dalam beberapa pekan terakhir, mengeklaim bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina.
Moskow tidak hanya membantah tuduhan itu, tetapi juga menuduh balik Barat memicu ketakutan ini untuk membenarkan pengiriman lebih banyak senjata dan pasukan ke wilayah tersebut.
“Peringatan Putin, termasuk dalam pidatonya pada 2007 di Konferensi Keamanan Munich, tentang ekspansi NATO ke arah timur bergema keras hari ini,” kata Senior Fellow Cato Institute, Ted Galen Carpenter, kepada Sputnik.
“Krisis saat ini bisa dan seharusnya dihindari. AS dan Sekutu NATO-nya pantas disalahkan.”