Viral, Tentara-tentara Cantik Ukraina Berlatih untuk Lawan Pasukan Putin
loading...
A
A
A
Dekrit dari Kementerian Pertahanan Ukraina pada Desember 2021 menyatakan jika terjadi perang besar, tentara wanita cadangan dapat dimobilisasi sebagai bagian dari tentara cadangan nasional untuk melayani dalam berbagai spesialisasi militer.
"Ini bukan tentang wajib militer setelah mencapai usia tertentu, seperti untuk pria," kata anggota Parlemen Ukraina, Oleksandra Ustinova, seperti dikutip The Sun, Jumat (11/2/2022).
“Dan mengingat lebih dari 122.000 tentara Rusia berada di perbatasan kita, keputusan itu tampaknya logis, tepat waktu, dan masuk akal.”
Berbicara kepada Coffee or Die Magazine, Ustinova mengatakan: “Ini mengirimkan sinyal kuat ke Moskow bahwa Ukraina siap untuk melawan."
“Meskipun kami berusaha untuk memperkenalkan tentara kontrak, dalam situasi saat ini, keputusan untuk mendidik sebanyak mungkin orang untuk memegang senjata dan siap untuk melayani tampaknya merupakan keputusan yang baik," paparnya.
Ketika hubungan antara Kiev dan Moskow tetap tegang, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss telah mengunjungi Rusia untuk memperingatkan sanksi jika tentara Vladimir Putin tidak mundur.
Dalam pertemuan bersama yang dingin dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Truss diolok-olok Lavrov dengan berujar bahwa dirinya "seperti berbicara dengan orang tuli".
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan Inggris akan mengirim 350 tentara tambahan ke Polandia karena khawatir Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja.
Letnan Kolonel Ihor Bezogluk dari Brigade ke-72 Ukraina senang bahwa negaranya mendapatkan banyak dukungan dari negara lain.
“Kami sangat senang dengan semua dukungan dari seluruh dunia—terutama Inggris. Ini telah meningkatkan moral dan akan membuat orang Rusia berpikir," katanya.
"Ini bukan tentang wajib militer setelah mencapai usia tertentu, seperti untuk pria," kata anggota Parlemen Ukraina, Oleksandra Ustinova, seperti dikutip The Sun, Jumat (11/2/2022).
“Dan mengingat lebih dari 122.000 tentara Rusia berada di perbatasan kita, keputusan itu tampaknya logis, tepat waktu, dan masuk akal.”
Berbicara kepada Coffee or Die Magazine, Ustinova mengatakan: “Ini mengirimkan sinyal kuat ke Moskow bahwa Ukraina siap untuk melawan."
“Meskipun kami berusaha untuk memperkenalkan tentara kontrak, dalam situasi saat ini, keputusan untuk mendidik sebanyak mungkin orang untuk memegang senjata dan siap untuk melayani tampaknya merupakan keputusan yang baik," paparnya.
Ketika hubungan antara Kiev dan Moskow tetap tegang, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss telah mengunjungi Rusia untuk memperingatkan sanksi jika tentara Vladimir Putin tidak mundur.
Dalam pertemuan bersama yang dingin dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Truss diolok-olok Lavrov dengan berujar bahwa dirinya "seperti berbicara dengan orang tuli".
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan Inggris akan mengirim 350 tentara tambahan ke Polandia karena khawatir Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja.
Letnan Kolonel Ihor Bezogluk dari Brigade ke-72 Ukraina senang bahwa negaranya mendapatkan banyak dukungan dari negara lain.
“Kami sangat senang dengan semua dukungan dari seluruh dunia—terutama Inggris. Ini telah meningkatkan moral dan akan membuat orang Rusia berpikir," katanya.