Teheran: AS Akan Segera Berlutut di Depan Bangsa Iran

Sabtu, 13 Juni 2020 - 09:56 WIB
loading...
Teheran: AS Akan Segera...
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyed Abbas Mousavi. Foto/DPA
A A A
TEHERAN - Rezim Teheran sesumbar bahwa Amerika Serikat (AS) akan segera berlutut di depan bangsa Iran . Klaim ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi.

Klaim dia tulis di Twitter pada Jumat sebagai peringatan yang ditujukan kepada Amerika. "Anda (Amerika Serikat) akan segera berlutut di depan Bangsa Iran," tulis diplomat Teheran tersebut. Tweet-nya itu sebagai respons terhadap komentar para pejabat Washington. (Baca: Pembunuhan George Floyd Picu Kerusuhan Minneapolis, Khamenei Ledek AS )

Mousavi dalam tweet berbahasa Inggris merespons pernyataan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo dan Perwakilan Khusus Amerika untuk Iran; Brian Hook, yang telah menyuarakan kepuasan tentang dampak parah dari sanksi Amerika terhadap negara para mullah tersebut.

"Sebuah pemerintah yang kebijakannya bergantung pada 'lutut di atas leher' dari rakyatnya sendiri atau orang lain di seluruh dunia seharusnya benar-benar bahagia dengan #EconomicTerrorism dan tekanan pada publik. Tetapi Anda melihat bahwa itu bukan leher orang Iran, tetapi lutut Anda diremas," tulis Mousavi, seperti dikutip Radio Farda, Sabtu (13/6/2020).

Sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump sejak 2018 telah merampas pendapatan minyak Iran dan sangat berdampak pada ekonominya, yang menyebabkan devaluasi dan inflasi yang tinggi. Trump ingin Iran merundingkan kembali perjanjian nuklir yang dibuatnya dengan kekuatan dunia pada 2015, yang bertujuan membatasi kemampuannya untuk membangun senjata atom. (Baca juga: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )

Para pejabat Iran telah sering merujuk pada protes di Amerika Serikat dalam dua minggu terakhir setelah pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh seorang petugas polisi kulit putih di Minneapolis 25 Mei lalu. Teheran telah menggunakan kesempatan untuk menggambarkan pemerintah AS sebagai rezim tidak adil dan kejam.

Ketika Presiden Trump meminta Iran untuk bernegosiasi, Washington telah meningkatkan tekanan sanksi terhadap Teheran. Pemerintah Iran mengisyaratkan bahwa mereka mengandalkan pemilihan presiden AS November mendatang untuk berharap Trump kalah dan menerima bantuan pencabutan sanksi.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Trump Kecam Serangan...
Trump Kecam Serangan India ke Pakistan: Sungguh Memalukan!
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
India dan Pakistan di...
India dan Pakistan di Ambang Perang, Bagaimana Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara?
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale India dan Insiden Penembakan Tiga Pesawat oleh Pakistan
Rekomendasi
Ahli Ungkap Kebohongan...
Ahli Ungkap Kebohongan Klaim Soal Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik
Moderasi Beragama Lintas...
Moderasi Beragama Lintas Agama Kunci Meredam Ideologi Ekstrem
Pentolan Buzzer yang...
Pentolan Buzzer yang Bantu Rintangi Penyidikan Sejumlah Perkara Korupsi Dibayar Hampir Rp1 Miliar
Berita Terkini
Ganasnya 24 Rudal India...
Ganasnya 24 Rudal India Gempur Pakistan: Bos Jaish-e Mohammad Kehilangan 10 Anggota Keluarga
Siapa Vyomika Singh...
Siapa Vyomika Singh dan Sofiya Qureshi? 2 Perwira Perempuan India yang Jadi Arsitek Operasi Sindoor
Perang Nuklir India...
Perang Nuklir India dan Pakistan Bisa Korbankan Jutaan Nyawa Orang Tak Berdosa
Siapa Jaish-e Mohammed?...
Siapa Jaish-e Mohammed? Kelompok Pejuang Kashmir yang Diserang Jet Tempur India
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
6 Kriteria Paus Baru...
6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama
Infografis
Jet Tempur F/A-18 AS...
Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved