Taiwan Tembakkan 2 Rudal, China Kirim Pesawat Perang
loading...
A
A
A
Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, lembaga yang mengembangkan rudal Taiwan, juga menolak menyebutkan nama dua rudal yang diuji tembak. Menurut institut tersebut, uji coba itu sejalan dengan rencana Kementerian Pertahanan untuk mengembangkan senjata di pulau itu secara mandiri.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang duduk di Komite Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri Parlemen Taiwan, mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah Tien Kung-3 (Sky Bow-3), rudal surface-to-air dengan jangkauan 200km yang dirancang untuk mencegat misil yang datang dari daratan China. Menurutnya, rudal Tien Kung-2 yang menjadi sasarannya ditembakkan dari Taitung.
“The Tien Kung-3 berhasil mencapai target selama tes," katanya dalam posting Facebook-nya pada hari Jumat. (Baca: China Kecam Pesawat Militer AS Terbang di Langit Taiwan )
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang dan merasa harus direbut dengan paksa jika perlu. Beijing telah menggelar serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan untuk mencoba mengintimidasi pulau itu dan memaksa presiden pulau itu, Tsai Ing-wen dari DPP yang pro-kemerdekaan, untuk menerima prinsip satu-China. Namun, Tsai konsisten menolak prinsip itu sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2016.
Tes dua rudal pada Kamis malam dilakukan hanya dua bulan setelah pulau itu menembakkan misil Tien Kung-3 dan rudal jelajah serangan darat Yun Feng (Cloud Peak) jarak menengah antara 5 April hingga 23 April di pangkalan Jiupeng.
Ketika misil Tien Kung dapat mencegat rudal yang masuk, misil Yun Feng yang memiliki jangkauan 1.500 km dapat menyerang sasaran di China bagian dalam, termasuk Beijing, Tianjin, Nanjing di provinsi Jiangsu timur, Shanghai di timur dan Wuhan, Changsha dan Bendungan Tiga Ngarai di China tengah.
Pengembangan misil Yun Feng oleh insititut Chung-Shan telah diselimuti kerahasiaan karena ada kekhawatiran dari Amerika Serikat yang pro-Taiwan bahwa hal itu berpotensi memicu tindakan marah dari Beijing.
Laporan perkembangan tentang proyek rudal Yun Feng pertama kali muncul pada bulan Desember 2012, tetapi program ini telah berjalan sejak krisis Selat Taiwan pasca-1996, yakni ketika Beijing melakukan uji coba rudal di dekat Taiwan untuk mencoba memperingatkan presiden saat itu; Lee Teng-hui.
Misil Tien Kung-3 adalah sistem pertahanan rudal area generasi ketiga, yang dikembangkan oleh institut Chung-Shan untuk mencegat rudal balistik taktis.
Menurut lembaga itu, sistem senjata Tien Kung-3 dibangun oleh unit rudal, tabung, dan unit kontrol tembakan.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang duduk di Komite Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri Parlemen Taiwan, mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah Tien Kung-3 (Sky Bow-3), rudal surface-to-air dengan jangkauan 200km yang dirancang untuk mencegat misil yang datang dari daratan China. Menurutnya, rudal Tien Kung-2 yang menjadi sasarannya ditembakkan dari Taitung.
“The Tien Kung-3 berhasil mencapai target selama tes," katanya dalam posting Facebook-nya pada hari Jumat. (Baca: China Kecam Pesawat Militer AS Terbang di Langit Taiwan )
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang dan merasa harus direbut dengan paksa jika perlu. Beijing telah menggelar serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan untuk mencoba mengintimidasi pulau itu dan memaksa presiden pulau itu, Tsai Ing-wen dari DPP yang pro-kemerdekaan, untuk menerima prinsip satu-China. Namun, Tsai konsisten menolak prinsip itu sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2016.
Tes dua rudal pada Kamis malam dilakukan hanya dua bulan setelah pulau itu menembakkan misil Tien Kung-3 dan rudal jelajah serangan darat Yun Feng (Cloud Peak) jarak menengah antara 5 April hingga 23 April di pangkalan Jiupeng.
Ketika misil Tien Kung dapat mencegat rudal yang masuk, misil Yun Feng yang memiliki jangkauan 1.500 km dapat menyerang sasaran di China bagian dalam, termasuk Beijing, Tianjin, Nanjing di provinsi Jiangsu timur, Shanghai di timur dan Wuhan, Changsha dan Bendungan Tiga Ngarai di China tengah.
Pengembangan misil Yun Feng oleh insititut Chung-Shan telah diselimuti kerahasiaan karena ada kekhawatiran dari Amerika Serikat yang pro-Taiwan bahwa hal itu berpotensi memicu tindakan marah dari Beijing.
Laporan perkembangan tentang proyek rudal Yun Feng pertama kali muncul pada bulan Desember 2012, tetapi program ini telah berjalan sejak krisis Selat Taiwan pasca-1996, yakni ketika Beijing melakukan uji coba rudal di dekat Taiwan untuk mencoba memperingatkan presiden saat itu; Lee Teng-hui.
Misil Tien Kung-3 adalah sistem pertahanan rudal area generasi ketiga, yang dikembangkan oleh institut Chung-Shan untuk mencegat rudal balistik taktis.
Menurut lembaga itu, sistem senjata Tien Kung-3 dibangun oleh unit rudal, tabung, dan unit kontrol tembakan.