Sebut Mengerikan, Malala Yousafzai Kecam Larangan Jilbab di India

Kamis, 10 Februari 2022 - 05:40 WIB
loading...
A A A
"Kami akan terus memprotes (pelarangan) hijab," katanya.



Pada hari Rabu, setelah mendengar petisi yang menentang larangan hijab di perguruan tinggi di negara bagian tersebut, seorang hakim di Pengadilan Tinggi Karnataka mengatakan bahwa itu adalah masalah yang terlalu serius untuk diputuskan oleh seorang arbiter, dengan mencatat bahwa: "Hal-hal ini menimbulkan pertanyaan konstitusional tertentu yang sangat penting mengingat aspek-aspek tertentu dari hukum pribadi."

Ketua Pengadilan sekarang akan menunjuk beberapa hakim untuk mendengarkan kasus tersebut.

Kebuntuan terhadap larangn hijab telah membuat marah banyak komunitas Muslim India, yang berjumlah sekitar 200 juta, yang merupakan kelompok minoritas di negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang itu.

Banyak yang percaya Muslim telah terpinggirkan di India selama beberapa dekade, dan semakin meningkat selama delapan tahun masa jabatan Perdana Menteri nasionalis Hindu Narendra Modi.

Dua tahun lalu, Modi menghadapi protes keras oleh Muslim di seluruh negeri ketika pemerintahnya mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan baru yang memilih anggota agama.



India telah berulang kali menyaksikan kekerasan Hindu-Muslim yang mematikan selama 75 tahun sejarahnya sebagai negara merdeka, dengan politik dan masyarakat yang sangat terpecah menurut garis agama.

Kesenjangan itu umumnya disorot, bahkan dieksploitasi, di sekitar pemilu, ketika partai politik mencoba mempolarisasi pemilih dengan berfokus pada masalah agama. Ketegangan saat ini seputar jilbab muncul menjelang pemilu di lima negara bagian, termasuk di negara bagian utama Uttar Pradesh, di mana orang-orang mulai menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Kamis ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)