China Gempar, Viral Video Perempuan Paruh Baya Dirantai di Leher
loading...
A
A
A
BEIJING - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan paruh baya yang lehernya dirantai ke dinding gubuk membuat gempar China . Kemunculan video ini memicu pembahasan terkait perawatan orang dengan gangguan jiwa .
Diambil akhir bulan lalu di kota Xuzhou di provinsi Jiangsu timur China, rekaman itu menunjukkan perempuan tersebut dengan rantai digembok di lehernya.
Meskipun suhu dingin, pakaiannya tampak terlalu tipis untuk kondisi tersebut dan pria yang mengambil rekaman itu menawarkan mantelnya.
Pria itu kemudian menanyakan serangkaian pertanyaan yang tampaknya dia pahami tetapi ditanggapi dengan tidak jelas.
Melanjutkan rekaman, dia pindah dari gubuk dan ke halaman luar di mana dia mendekati seorang anak laki-laki, yang mengatakan kepadanya ketika ditanyai bahwa perempuan itu adalah ibunya.
“Kamu harus merawat ibumu dengan baik,” kata pria itu kepada anak laki-laki itu.
“Kami membawakan makanan untuknya setiap hari,” jawabnya sang anak seperti dikutip dari NBC News, Minggu (6/2/2022).
Rekaman asli itu kemudian diposting ke Douyin, aplikasi TikTok versi China, di mana itu dibagikan dan dikomentari secara luas. Namun kemudian video itu diturunkan.
Diambil akhir bulan lalu di kota Xuzhou di provinsi Jiangsu timur China, rekaman itu menunjukkan perempuan tersebut dengan rantai digembok di lehernya.
Meskipun suhu dingin, pakaiannya tampak terlalu tipis untuk kondisi tersebut dan pria yang mengambil rekaman itu menawarkan mantelnya.
Pria itu kemudian menanyakan serangkaian pertanyaan yang tampaknya dia pahami tetapi ditanggapi dengan tidak jelas.
Melanjutkan rekaman, dia pindah dari gubuk dan ke halaman luar di mana dia mendekati seorang anak laki-laki, yang mengatakan kepadanya ketika ditanyai bahwa perempuan itu adalah ibunya.
“Kamu harus merawat ibumu dengan baik,” kata pria itu kepada anak laki-laki itu.
“Kami membawakan makanan untuknya setiap hari,” jawabnya sang anak seperti dikutip dari NBC News, Minggu (6/2/2022).
Rekaman asli itu kemudian diposting ke Douyin, aplikasi TikTok versi China, di mana itu dibagikan dan dikomentari secara luas. Namun kemudian video itu diturunkan.