Laporan Palsu Bloomberg Rusia Invasi Ukraina, PBB Angkat Bicara

Minggu, 06 Februari 2022 - 13:34 WIB
loading...
Laporan Palsu Bloomberg Rusia Invasi Ukraina, PBB Angkat Bicara
PBB angkat bicara soal laporan palsu Bloomberg Rusia menginvasi Ukraina. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
NEW YORK - Semua pihak yang terlibat dalam situasi di sekitar Ukraina harus menahan diri dari tindakan dan retorika yang dapat memperburuk ketegangan saat ini. Hal itu dikatakan oleh Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq mengomentari laporan palsu yang mengklaim Rusia telah menginvasi Ukraina oleh Bloomberg .

Kantor berita Bloomberg menerbitkan berita utama yang berjudul, Live: Rusia menginvasi Ukraina pada Sabtu (5/2/2022). Berita itu muncul di beranda sekitar tengah malam waktu Moskow.

Berita itu mengklaim bahwa Rusia telah meluncurkan invasi ke Ukraina sebelum menghapusnya dan mengakui kesalahannya, mengatakan insiden itu sedang diselidiki.

"Kami percaya bahwa semua pihak harus menghindari tindakan atau retorika apa pun yang dapat meningkatkan situasi," kata Haq ketika ditanya apakah PBB prihatin dengan contoh misinformasi seperti itu seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (6/2/2022).



Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa bagian menyesatkan Bloomberg menunjukkan ketegangan yang sangat tinggi, didorong oleh sikap agresif Barat terhadap Rusia dan menunjukkan bahwa laporan provokatif semacam itu dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki, dengan mengatakan bahwa sekarang setiap percikan sangat berbahaya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kemudian memperkuat pernyataan itu dengan mencatat bahwa insiden Bloomberg mengungkapkan kampanye global yang dilakukan terhadap Rusia melalui tekanan politik dan disinformasi.

“Ini adalah cara melakukan perjuangan dalam kondisi tidak ada cara untuk menahan persaingan dengan cara hukum, pendekatan seperti itu, yang sudah menjadi klasik, digunakan untuk informasi dan tekanan politik, kampanye, dan sebagainya," kata Zakharova kepada stasiun radio Radio Rossii.

"Sekarang itu sudah menjadi kampanye global melawan negara kita di bawah slogan agresi Rusia yang seharusnya akan terjadi terhadap Ukraina. Tidak ada logika, tidak ada fakta, ada sejumlah besar pemalsuan, disinformasi, kegilaan langsung, berlipat ganda, menurut saya, dengan semacam omong kosong," sambung Zakharova.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)