Dicecar Soal Bukti Operasi False Flag Rusia, Deplu AS: Itu Rahasia

Jum'at, 04 Februari 2022 - 20:22 WIB
loading...
Dicecar Soal Bukti Operasi...
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price. Foto/The Daily Beast
A A A
WASHINGTON - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price, menolak menjawab pertanyaan dari wartawan yang meminta bukti untuk mendukung klaim jika Rusia akan melakukan operasi false flag di Ukraina . Sebaliknya, ia meminta para wartawan untuk mempercayai pernyataan pemerintah.

Selama briefing yang memberikan pembaruan informasi tentang meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Price merujuk pada laporan pejabat intelijen bulan lalu yang mengatakan Rusia berusaha membuat dalih bagi pasukannya untuk menyerang Ukraina. Price mengatakan AS memiliki intelijen yang memberi kesan Rusia merencanakan video propaganda operasi false flag untuk membenarkan invasi.

Menanggapi itu reporter Associated Press Matt Lee bertanya: Di mana buktinya?

Menjawab pertanyaan itu, Price mengulangi pernyataannya bahwa Rusia berencana untuk melakukan operasi false flag di Ukraina timur, mengutip pengarahan sebelumnya di mana rencana tersebut telah dibahas.



“Apa buktinya bahwa rencananya, maksud saya, ini seperti pelaku krisis, benarkah?” tanya Lee.

“Ini seperti wilayah Alex Jones yang sedang Anda hadapi sekarang. Bukti apa yang Anda miliki bahwa ada beberapa film propaganda yang sedang dibuat?” cecarnya seperti dilansir dari Huff Post, Jumat (4/2/2022).

Price mengatakan pernyataannya berasal dari informasi yang diketahui pemerintah AS, sekali lagi mendorong Lee mendesaknya untuk memberikan bukti.

“Saya ingin beberapa bukti bahwa Rusia melakukan ini,” cecar Lee.

Kemudian dalam lebih dari lima menit memberikan penjelasan berputar-putar, Price menyatakan bahwa pertanyaan Lee memberi kesan bahwa pemerintah AS ikut berperan dalam rencana Rusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1396 seconds (0.1#10.140)