NATO Sebut Pengerahan Pasukan Rusia Terbesar sejak Perang Dingin, Termasuk Rudal Iskander

Jum'at, 04 Februari 2022 - 15:05 WIB
loading...
NATO Sebut Pengerahan Pasukan Rusia Terbesar sejak Perang Dingin, Termasuk Rudal Iskander
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, salah satu senjata pertahanan yang dikerahkan Rusia ke Belarusia untuk latihan tempur. Foto/TASS/Kementerian Pertahanan Rusia
A A A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pengerahan pasukan Rusia di Belarusia adalah jumlah terbesar sejak akhir Perang Dingin. Pengerahan pasukan itu termasuk, pasukan khusus Spetsnaz, rudal balisik Iskander hingga sistem rudal S-400.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Makedonia Utara Dimitar Kovacevski pada hari Kamis, Stoltenberg menuduh Rusia mengirim unit tempur berjumlah 30.000 personel, termasuk pasukan khusus Spetsnaz, ke tempat pelatihan di Belarusia.

Sejumlah besar tentara telah dikerahkan ke Belarusia dalam beberapa minggu terakhir, yang digambarkan Stoltenberg sebagai konsentrasi tertinggi tentara Rusia yang terlihat di daerah itu selama beberapa dekade.



Di antara persenjataan yang dikerahkan adalah sistem pertahanan udara S-400 dan sistem rudal balistik jarak pendek mobile Iskander, serta jet-jet tempur.

Pengerahan mendadak pasukan Rusia di Belarusia bertepatan dengan "Union Resolve 2022", latihan tempur gabungan kedua negara yang akan dimulai 10 Februari 2022.

NATO memandang operasi itu sebagai kegiatan perang, terutama karena Rusia tidak akan mengungkapkan jumlah pasti pasukan yang telah dikerahkan, di mana Moskow mengeklaim pasukannya akan dipindahkan ketika latihan berakhir pada 20 Februari 2022.

Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu tiba di tempat pelatihan untuk inspeksi, seminggu sebelum latihan akan dimulai.

Union Resolve 2022 segera digelar ketika ketegangan di perbatasan Rusia dengan Ukraina terus memanas.

Moskow dituduh negara-negara Barat mengumpulkan tentara dan perangkat keras militer di dekat Ukraina untuk invasi.

Itu, menurut NATO, dikombinasikan dengan penumpukan tentara di Belarusia, yang merupakan penyebab keprihatinan yang serius.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)