Enam Anak Tewas dalam Serangan Pasukan Khusus AS di Suriah: Ada Darah di Mana-mana
loading...
A
A
A
“Ini berlangsung selama 45 menit. Tidak ada tanggapan. Kemudian tembakan senapan mesin meletus,” kenang Saleh, mengatakan serangan itu berlangsung selama dua jam seperti dilansir dari Daily Beast, Kamis (3/2/2022)..
Seorang warga yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa dia meninggalkan rumahnya setelah tengah malam untuk menyelidiki kebisingan sebelum kekerasan dimulai.
"Sepuluh menit kemudian kami mendengar teriakan: 'Menyerah, rumah dikepung,'" katanya.
“Kami mendengar tembakan. Ada tembakan dari pesawat dan senapan mesin,” imbuhnya.
Pentagon sendiri telah memberikan sedikit rincian atas serangan itu.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AP bahwa Pasukan Khusus harus meledakkan salah satu helikopternya sendiri setelah mengalami kesalahan mekanis di tempat kejadian. Target serangan itu belum diidentifikasi, tetapi sumber pemberontak mengatakan kepada Reuters bahwa itu mungkin seorang teroris terkait al-Qaeda yang tidak disebutkan namanya.
Itu adalah serangan AS terbesar di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah sejak 2019, ketika Presiden Donald Trump saat itu memerintahkan serangan yang menyebabkan kematian pemimpin Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.
Seorang warga yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa dia meninggalkan rumahnya setelah tengah malam untuk menyelidiki kebisingan sebelum kekerasan dimulai.
"Sepuluh menit kemudian kami mendengar teriakan: 'Menyerah, rumah dikepung,'" katanya.
“Kami mendengar tembakan. Ada tembakan dari pesawat dan senapan mesin,” imbuhnya.
Pentagon sendiri telah memberikan sedikit rincian atas serangan itu.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AP bahwa Pasukan Khusus harus meledakkan salah satu helikopternya sendiri setelah mengalami kesalahan mekanis di tempat kejadian. Target serangan itu belum diidentifikasi, tetapi sumber pemberontak mengatakan kepada Reuters bahwa itu mungkin seorang teroris terkait al-Qaeda yang tidak disebutkan namanya.
Itu adalah serangan AS terbesar di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah sejak 2019, ketika Presiden Donald Trump saat itu memerintahkan serangan yang menyebabkan kematian pemimpin Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.
(ian)