Departemen Luar Negeri AS Sebut Dokumen NATO yang Bocor Asli
loading...
A
A
A
“Jika sumber dokumen-dokumen ini, siapa pun sumbernya, berpikir bahwa dengan membocorkannya akan mempermalukan AS mereka akan menyadari bahwa mereka salah besar,” lanjut Kirby sambil tersenyum.
Sementara Price dan Kirby mengatakan secara bersamaan bahwa AS telah berusaha lebih keras untuk mencari solusi diplomatik untuk krisis Ukraina, Moskow tidak melihat hal-hal seperti itu. Rusia telah berulang kali menyerukan diakhirinya ekspansi NATO ke bekas negara-negara Pakta Warsawa, sebuah janji yang dibuat oleh Barat yang dipimpin AS pada akhir Perang Dingin tetapi kemudian diingkari.
Rusia juga mengacu pada Piagam OSCE 1999 untuk Keamanan Eropa, yang mengatakan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas keamanan, dan negara-negara tidak akan memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lain.
Sementara para pemimpin Barat mengklaim bahwa NATO adalah aliansi murni defensif dan perluasannya ke perbatasan Rusia tidak akan mengancam Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada media Rusia pekan lalu bahwa "sulit" untuk melihat aliansi dengan cara ini, mengingat intervensinya di Yugoslavia, Afganistan, dan Libya.
Sementara Price dan Kirby mengatakan secara bersamaan bahwa AS telah berusaha lebih keras untuk mencari solusi diplomatik untuk krisis Ukraina, Moskow tidak melihat hal-hal seperti itu. Rusia telah berulang kali menyerukan diakhirinya ekspansi NATO ke bekas negara-negara Pakta Warsawa, sebuah janji yang dibuat oleh Barat yang dipimpin AS pada akhir Perang Dingin tetapi kemudian diingkari.
Rusia juga mengacu pada Piagam OSCE 1999 untuk Keamanan Eropa, yang mengatakan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas keamanan, dan negara-negara tidak akan memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lain.
Sementara para pemimpin Barat mengklaim bahwa NATO adalah aliansi murni defensif dan perluasannya ke perbatasan Rusia tidak akan mengancam Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada media Rusia pekan lalu bahwa "sulit" untuk melihat aliansi dengan cara ini, mengingat intervensinya di Yugoslavia, Afganistan, dan Libya.
(ian)