AS Diminta Longgarkan Sanksi Agar Uang Bisa Mengalir ke Afghanistan

Jum'at, 28 Januari 2022 - 14:40 WIB
loading...
AS Diminta Longgarkan...
AS diminta longgarkan sanksi agar uang bisa mengalir ke Afghanistan. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Amerika Serikat (AS) perlu memberikan dorongan tertulis kepada bank-bank untuk mentransfer uang ke Afghanistan . Hal ini perlu dilakukan agar PBB dan kelompok-kelompok bantuan bisa berupaya maksimal di saat mereka berlomba menyelamatkan jutaan nyawa di Afghanistan.

“Sekarang, secara paradoks, sanksi Barat yang merupakan masalah utama kami dalam menyelamatkan nyawa di Afghanistan,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/1/2022).



"Perbendaharaan AS perlu proaktif di sini," kata Egeland, yang merupakan bagian dari pertemuan kelompok bantuan dengan Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo pekan lalu.

Egeland mendesak Departemen Keuangan AS untuk memberi bank "surat penghiburan yang mengatakan bahwa Anda dengan ini didorong untuk membantu menyelamatkan nyawa di Afghanistan dengan menyediakan layanan apa pun yang dibutuhkan untuk organisasi bantuan."

“Laki-laki dewasa perlu berbicara satu sama lain karena, sungguh, saya frustrasi,” kata Egeland. “Bank Dunia mengacu pada dewan (Bank Dunia) dan para donor – seperti AS – dan para donor – seperti AS – mengacu pada Bank Dunia. Bisakah mereka secara proaktif memperbaikinya? Kita kalah dalam perlombaan melawan kematian, dan musim dingin, dan kelaparan,” katanya.



Egeland juga meminta miliaran dolar dikeluarkan untuk membantu warga sipil Afghanistan. Sejak Agustus, sekitar USD9,5 miliar cadangan bank sentral Afghanistan telah dibekukan di luar negeri dan USD1,2 miliar dalam bantuan pembangunan—dikelola oleh Bank Dunia—ditangguhkan karena para donor berusaha menggunakannya sebagai pengaruh atas Taliban dalam masalah-masalah termasuk hak asasi manusia.

PBB dan kelompok bantuan sedang berjuang untuk mendapatkan cukup uang ke Afghanistan untuk mendanai operasi di negara di mana jutaan orang menderita kelaparan ekstrim dan ekonomi, pendidikan dan layanan sosial berada di ambang kehancuran.



Dalam briefing kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan, Afghanistan "digantung oleh seutas benang" dan bahwa kurangnya likuiditas di negara itu membatasi kapasitas untuk menjangkau orang yang membutuhkan.

Guterres pada hari Rabu juga menyerukan “lisensi umum yang mencakup transaksi yang diperlukan untuk semua kegiatan kemanusiaan.”

Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan pekan lalu dengan kelompok bantuan, bahwa Adeyemo mengakui kewaspadaan bank dan mengatakan Departemen Keuangan akan "terus memberikan kejelasan tentang ruang lingkup sanksi AS" kepada bank dan lembaga keuangan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Momen Prabowo dan El-Sisi...
Momen Prabowo dan El-Sisi Mendadak Sambangi Akmil Mesir, Tinjau Arena Pacuan Kuda
Daftar Biaya Pajak Toyota...
Daftar Biaya Pajak Toyota Camry Berdasarkan Tahun Pembuatan
Jadi Tersangka Suap...
Jadi Tersangka Suap Migor, Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Punya Kekayaan Rp3,1 Miliar
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
18 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
1 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved