AS Akan Tutup Kedutaan dan Cabut Kekebalan Diplomat Afghanistan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu para diplomat Afghanistan di negara itu bahwa mereka akan menutup kedutaan besar di Washington dan misi konsulat di Los Angeles serta New York. Hal itu diungkapkan sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Para diplomat Afghanistan juga akan dicabut kekebalan diplomatiknya," kata satu sumber, menurut sebuah memo yang dikirim ke para diplomat Afghanistan pada awal minggu ini seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (28/1/2022).
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Al Arabiya tidak ada perubahan dalam status misi Afghanistan atau personelnya.
Tetapi sumber diplomatik mengungkapkan: "Mereka mengatakan akan ada penutupan kedutaan (di Washington) dan misi konsulat di LA dan New York."
Langkah Washington ini dilakukan kurang dari enam bulan setelah penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan dan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban .
Tetapi para diplomat di Kedutaan Besar Afghanistan di AS menolak untuk mengakui Taliban dan menolak semua upaya kelompok itu untuk membuka jalur komunikasi, Wakil Kepala Misi Abdul Hadi Nejrabi mengatakan kepada Al Arabiya English dalam sebuah wawancara bulan lalu.
Pemerintahan Taliban sendiri hingga kini belum diakui oleh banyak komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Namun, Norwegia menjadi tuan rumah bagi Taliban minggu ini untuk pertemuan dengan pejabat Barat.
AS, Inggris, Norwegia, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa bertemu dengan delegasi Taliban di Oslo.
Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melihat pemerintahannya runtuh pada 15 Agustus setelah ia melarikan diri dari negara itu dan pasukan keamanan Afghanistan gagal mencegah Taliban mengambil alih.
"Para diplomat Afghanistan juga akan dicabut kekebalan diplomatiknya," kata satu sumber, menurut sebuah memo yang dikirim ke para diplomat Afghanistan pada awal minggu ini seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (28/1/2022).
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Al Arabiya tidak ada perubahan dalam status misi Afghanistan atau personelnya.
Tetapi sumber diplomatik mengungkapkan: "Mereka mengatakan akan ada penutupan kedutaan (di Washington) dan misi konsulat di LA dan New York."
Langkah Washington ini dilakukan kurang dari enam bulan setelah penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan dan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban .
Tetapi para diplomat di Kedutaan Besar Afghanistan di AS menolak untuk mengakui Taliban dan menolak semua upaya kelompok itu untuk membuka jalur komunikasi, Wakil Kepala Misi Abdul Hadi Nejrabi mengatakan kepada Al Arabiya English dalam sebuah wawancara bulan lalu.
Pemerintahan Taliban sendiri hingga kini belum diakui oleh banyak komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Namun, Norwegia menjadi tuan rumah bagi Taliban minggu ini untuk pertemuan dengan pejabat Barat.
AS, Inggris, Norwegia, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa bertemu dengan delegasi Taliban di Oslo.
Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melihat pemerintahannya runtuh pada 15 Agustus setelah ia melarikan diri dari negara itu dan pasukan keamanan Afghanistan gagal mencegah Taliban mengambil alih.
(ian)