Ukraina: Invasi 100 Kali Sehari oleh Rusia Sudah Dekat!
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina mengatakan setidaknya invasi 100 kali sehari oleh Rusia sudah dekat. Sebaliknya, Moskow tetap menyangkal memiliki rencana untuk menginvasi tetangganya.
"Kami dapat mengatakan bahwa invasi 100 kali sehari sudah dekat, tetapi ini tidak mengubah situasi di lapangan," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang dilansir CNN, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, Moskow belum mengumpulkan pasukan yang cukup untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Komentar Kuleba ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengancam bahwa Moskow akan mengambil langkah-langkah respons yang tepat jika Barat melanjutkan "garis agresifnya".
Kuleba mengatakan kepada wartawan di Kiev bahwa pasukan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja, seperti yang terjadi sejak 2014 ketika Rusia mencaplok semenanjung Crimea, Ukraina, tetapi saat ini tidak akan dapat melakukan serangan penuh.
"Jumlah tentara Rusia yang dikumpulkan di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah pendudukan besar, itu menimbulkan ancaman—ancaman langsung ke Ukraina," kata Kuleba.
"Namun, saat kami berbicara, jumlah ini tidak cukup untuk serangan skala penuh di sepanjang perbatasan Ukraina. Mereka juga kekurangan beberapa indikator dan sistem militer penting untuk melakukan serangan skala besar seperti itu," ujarnya.
Kiev telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mencoba untuk mengacaukan Ukraina sebelum invasi militer yang direncanakan.
Kuleba mengatakan invasi militer Rusia bukan satu-satunya ancaman bagi Ukraina.
"Kami dapat mengatakan bahwa invasi 100 kali sehari sudah dekat, tetapi ini tidak mengubah situasi di lapangan," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang dilansir CNN, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, Moskow belum mengumpulkan pasukan yang cukup untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Komentar Kuleba ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengancam bahwa Moskow akan mengambil langkah-langkah respons yang tepat jika Barat melanjutkan "garis agresifnya".
Kuleba mengatakan kepada wartawan di Kiev bahwa pasukan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja, seperti yang terjadi sejak 2014 ketika Rusia mencaplok semenanjung Crimea, Ukraina, tetapi saat ini tidak akan dapat melakukan serangan penuh.
"Jumlah tentara Rusia yang dikumpulkan di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah pendudukan besar, itu menimbulkan ancaman—ancaman langsung ke Ukraina," kata Kuleba.
"Namun, saat kami berbicara, jumlah ini tidak cukup untuk serangan skala penuh di sepanjang perbatasan Ukraina. Mereka juga kekurangan beberapa indikator dan sistem militer penting untuk melakukan serangan skala besar seperti itu," ujarnya.
Kiev telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mencoba untuk mengacaukan Ukraina sebelum invasi militer yang direncanakan.
Kuleba mengatakan invasi militer Rusia bukan satu-satunya ancaman bagi Ukraina.