Senjata Rusia Ini Momok bagi Situs Berharga Ukraina Bila Perang Pecah

Selasa, 25 Januari 2022 - 08:38 WIB
loading...
Senjata Rusia Ini Momok bagi Situs Berharga Ukraina Bila Perang Pecah
Pesawat tempur MiG-31 Rusia yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik Kinzhal. Senjata ini bisa menjadi momok bagi target-target berharga Ukraina jika perang pecah. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia
A A A
KIEV - Bila perang Rusia dengan Ukraina benar-benar pecah, maka rudal hipersonik Kinzhal Moskow akan menjadi senjata yang menakutkan bagi situs-situs berharga Kiev. Selain itu, Moskow juga kemungkinan mengandalkan ratusan rudal jelajah subsonik Kh-101.

Moskow telah berulang kali menyangkal akan menginvasi Ukraina. Namun, Amerika Serikat (AS) dan para sekutu NATO-nya menggambarkan invasi tersebut semakin mungkin terjadi.



Mengutip analisis Forbes, Selasa (25/1/2022), pesawat pengebom Angkatan Udara Moskow dapat menyerang pasukan Ukraina dengan ratusan rudal jelajah—semuanya tanpa terbang ke dekat Ukraina.

Misil hipersonik Kinzhal sekarang dapat melengkapi misil Kh-101 subsonik Moskow.

Sebagai gambaran, rudal jelajah dapat terbang rendah dan lambat, sedangkan rudal hipersonik dapat terbang tinggi dan sangat cepat.

Semakin berbeda cara Rusia membombardir Ukraina, semakin memperumit upaya pertahanan udara Kiev.

Pertahanan udara berbasis darat Kiev secara teori bisa menembak jatuh rudal jelajah. Tetapi karena kekurangan peralatan terbaru yang, katakanlah, yang dimiliki Amerika, mereka hampir tidak memiliki peluang untuk mencegat misil hipersonik Kinzhal yang sangat cepat.

Yang pertama dari misil Kinzhal sepanjang 24 kaki, seberat satu ton diuji coba pada tahun 2017. Presiden Vladimir Putin secara resmi mengungkapkan rudal itu beberapa bulan kemudian pada Maret 2018.

Angkatan udara Rusia mulai memodifikasi pesawat tempur MiG-31 setidaknya dalam beberapa bulan, yang mampu membawa rudal besar dengan hulu ledak seribu pon.

Salah satu resimen yang dilengkapi senjata semacam itu adalah Distrik Militer Selatan, yang wilayahnya meliputi Laut Hitam dan sekitar Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)