Kapal Perang Rusia Gelar Misi Jarak Jauh, Lihat Langsung Penampakannya
loading...
A
A
A
MOSKOW - Dua kapal perang kelas Steregushchiy dari Armada Baltik Rusia telah diluncurkan dari pelabuhan asal mereka di Baltiysk. Mereka mengambil bagian dalam latihan Angkatan Laut skala besar yang dijadwalkan berlangsung hingga Februari.
“Kedua kapal tersebut adalah korvet multiguna canggih Soobrazitelnyy dan Stoikiy,” ungkap pernyataan layanan pers Armada Baltik pada Senin (25/1/2022).
Kapal dari kelas itu sebagian besar dirancang untuk operasi di zona pesisir, tetapi memiliki beberapa kemampuan laut dalam.
“Pasangan ini akan melakukan sejumlah latihan untuk mengasah keterampilan anggota kru dalam berbagai jenis misi, termasuk deteksi dan pengejaran kapal selam, perang anti-kapal, pertahanan udara, dan operasi pencarian dan penyelamatan,” ungkap laporan itu.
Keduanya membawa unit marinir, yang akan berlatih menangkis simulasi serangan teroris di kapal selama periode paparan, seperti melewati selat atau pelabuhan.
Meski Angkatan Laut tidak merinci ke mana kapal akan menuju, dikatakan mereka telah melakukan perjalanan “jarak jauh”.
Pengerahan itu adalah bagian dari serangkaian latihan besar-besaran yang akan dilakukan Angkatan Laut Rusia hingga Februari.
Angkatan Laut mengirim lebih dari 140 kapal perang dan kapal pendukung, sekitar 60 pesawat, dan 10.000 tentara untuk latihan tersebut.
“Latihan tersebut akan berlangsung di perairan yang dekat dengan Rusia, serta di bagian-bagian strategis dunia seperti Mediterania atau Laut Utara,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia pekan lalu.
Berita itu muncul di tengah penyebaran aset militer tambahan ke wilayah Baltik oleh anggota NATO.
NATO mengatakan pada Senin bahwa Denmark akan mengirim fregat ke Laut Baltik dan merelokasi pesawat tempur F-16 ke Lithuania.
Negara-negara lain mengirim pasukan dan peralatan ke negara-negara anggota lain yang terletak dekat dengan Rusia.
Gerakan-gerakan itu disebut-sebut sebagai peningkatan pencegahan NATO terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, yang telah berulang kali disangkal Kremlin.
Moskow sebelumnya mengatakan ekspansi blok itu ke Eropa timur dan penempatan pasukan yang dekat dengan Rusia membahayakan keamanan nasional Rusia.
Washington dan Brussels menolak proposal Rusia untuk meredakan ketegangan dengan memberikan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa pintu NATO akan ditutup untuk negara-negara tetangga Rusia dan dengan menghapus beberapa aset militer yang ditempatkan di sebelahnya.
“Kedua kapal tersebut adalah korvet multiguna canggih Soobrazitelnyy dan Stoikiy,” ungkap pernyataan layanan pers Armada Baltik pada Senin (25/1/2022).
Kapal dari kelas itu sebagian besar dirancang untuk operasi di zona pesisir, tetapi memiliki beberapa kemampuan laut dalam.
“Pasangan ini akan melakukan sejumlah latihan untuk mengasah keterampilan anggota kru dalam berbagai jenis misi, termasuk deteksi dan pengejaran kapal selam, perang anti-kapal, pertahanan udara, dan operasi pencarian dan penyelamatan,” ungkap laporan itu.
Keduanya membawa unit marinir, yang akan berlatih menangkis simulasi serangan teroris di kapal selama periode paparan, seperti melewati selat atau pelabuhan.
Meski Angkatan Laut tidak merinci ke mana kapal akan menuju, dikatakan mereka telah melakukan perjalanan “jarak jauh”.
Pengerahan itu adalah bagian dari serangkaian latihan besar-besaran yang akan dilakukan Angkatan Laut Rusia hingga Februari.
Angkatan Laut mengirim lebih dari 140 kapal perang dan kapal pendukung, sekitar 60 pesawat, dan 10.000 tentara untuk latihan tersebut.
“Latihan tersebut akan berlangsung di perairan yang dekat dengan Rusia, serta di bagian-bagian strategis dunia seperti Mediterania atau Laut Utara,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia pekan lalu.
Berita itu muncul di tengah penyebaran aset militer tambahan ke wilayah Baltik oleh anggota NATO.
NATO mengatakan pada Senin bahwa Denmark akan mengirim fregat ke Laut Baltik dan merelokasi pesawat tempur F-16 ke Lithuania.
Negara-negara lain mengirim pasukan dan peralatan ke negara-negara anggota lain yang terletak dekat dengan Rusia.
Gerakan-gerakan itu disebut-sebut sebagai peningkatan pencegahan NATO terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, yang telah berulang kali disangkal Kremlin.
Moskow sebelumnya mengatakan ekspansi blok itu ke Eropa timur dan penempatan pasukan yang dekat dengan Rusia membahayakan keamanan nasional Rusia.
Washington dan Brussels menolak proposal Rusia untuk meredakan ketegangan dengan memberikan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa pintu NATO akan ditutup untuk negara-negara tetangga Rusia dan dengan menghapus beberapa aset militer yang ditempatkan di sebelahnya.
(sya)