PBB: Kehancuran Total Topan Rai karena Sikap Meremehkan

Minggu, 23 Januari 2022 - 21:00 WIB
loading...
PBB: Kehancuran Total...
Dampak Topan Rai yang melanda Filipina. FOTO/Reuters
A A A
NEW YORK - PBB menyatakan, kehancuran yang disebabkan oleh Topan Rai di Filipina , salah satunya disebabkan oleh sikap sangat meremehkan dalam penilaian awal. Saat ini, setidaknya ada 9 juta orang yang terkena dampak serius Topan Rai.

Jumlah ini tiga kali lipat dari perkiraan awal. "Satu bulan sejak pendaratan pertama Super Typhoon Rai, kami menyadari bahwa kami telah sangat meremehkan skala kehancuran," kata Koordinator Residen PBB di Filipina, Gustavo Gonzalez pada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (21/1/2022).



Dalam pengarahan virtual itu, Gonzalez mengatakan, lebih dari 1,5 juta rumah rusak atau hancur dalam badai - hampir sepertiga lebih banyak dari Topan Super Haiyan 2013.

“Lebih banyak sumber daya sangat dibutuhkan. Hanya 40 persen dari dana yang telah diterima,” kata Gonzalez. Ia menyerukan solidaritas dengan Filipina untuk menghindari topan menjadi "krisis yang terlupakan".

Daerah yang dilanda topan sudah berjuang dengan COVID-19, kemiskinan dan kekurangan gizi telah membuat ekonomi mereka "benar-benar rata". "Ini adalah wilayah yang sangat rapuh," tambah Gonzalez.



Sebuah kampanye PBB untuk mengumpulkan USD107,2 juta bantuan bagi para korban diluncurkan seminggu setelah badai melanda wilayah selatan dan tengah kepulauan itu pada 16 Desember. Badai itu menyebabkan 406 orang tewas dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal.

Kelompok-kelompok kemanusiaan telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mendistribusikan paket makanan, air minum, tenda dan bahan untuk membangun kembali rumah. Namun skala bencana, kurangnya listrik dan komunikasi di beberapa daerah, serta menipisnya kas pemerintah pasca penanganan COVID-19 menghambat upaya penyaluran bantuan.

Lonjakan infeksi yang dipicu oleh Omicron juga memaksa pekerja bantuan ke dalam isolasi dan membuat perjalanan menjadi lebih sulit. “Hujan terus-menerus di wilayah itu menambah kesengsaraan. Kita berbicara tentang krisis di dalam krisis, kata Gonzalez.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
Politisi Filipina Ini...
Politisi Filipina Ini Tawarkan Diri Tiduri Ibu-ibu Kesepian dalam Pidato Kampanye
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
Hari Ini, Mantan Presiden...
Hari Ini, Mantan Presiden Filipina Duterte Diadili di ICC untuk Pertama Kalinya
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Tim Medis Arab Saudi...
Tim Medis Arab Saudi Lakukan Ratusan Operasi Jantung dalam Program Medis Kemanusiaan di Suriah
AS Dilaporkan Akan Tutup...
AS Dilaporkan Akan Tutup 27 Kedubes dan Konsulat di Seluruh Dunia, Langkah Efisiensi?
Rekomendasi
Kumpulan Doa agar Diwafatkan...
Kumpulan Doa agar Diwafatkan Husnul Khatimah, Yuk Amalkan!
Gunung Marapi Meletus...
Gunung Marapi Meletus Disusul Gempa Bumi Magnitudo 4,4
Kembali Raih PROPER,...
Kembali Raih PROPER, GRP Tegaskan Peran Aktif dalam Industri Hijau
Berita Terkini
7 Fakta Mohammed bin...
7 Fakta Mohammed bin Salman, Salah Satunya Peran Sentral dalam Diplomasi Global
32 menit yang lalu
Mengapa AS Pindahkan...
Mengapa AS Pindahkan Sistem Pertahanan Rudal Patriot dari Asia ke Timur Tengah dengan 73 Pesawat Kargo?
52 menit yang lalu
Laut Merah Membara,...
Laut Merah Membara, UEA Kerahkan Radar Israel di Lepas Pantai Yaman
1 jam yang lalu
5 Sistem Perang Elektronik...
5 Sistem Perang Elektronik Rusia Terbaik Ubah Senjata Canggih NATO Jadi Besi Rongsokan
2 jam yang lalu
Mufti Pakistan Taqi...
Mufti Pakistan Taqi Usmani Tegaskan Perang Melawan Israel Hukumnya Wajib
2 jam yang lalu
Perang Dagang Membara,...
Perang Dagang Membara, China Perintahkan Semua Maskapai Campakkan Boeing
3 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved