Ekonomi Hancur Lebur, Semakin Banyak Perempuan Afghanistan Kehilangan Pekerjaan
loading...
A
A
A
"Krisis di Afghanistan telah membuat situasi yang sudah menantang bagi pekerja perempuan menjadi lebih buruk," kata Ramin Behzad, Koordinator Senior Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk Afghanistan.
"Pekerjaan di sektor-sektor utama telah mengering sementara pembatasan yang baru diberlakukan pada partisipasi perempuan di beberapa bidang ekonomi juga berdampak," lanjutnya.
Tingkat pekerjaan perempuan Afghanistan turun sekitar 16 persen pada kuartal ketiga tahun 2021, menurut laporan ILO yang dirilis pada Rabu (19 Januari), dibandingkan dengan 6 persen untuk laki-laki.
Pekerjaan perempuan diperkirakan 21 persen lebih rendah daripada sebelum pengambilalihan Taliban pada pertengahan 2022 jika kondisi saat ini berlanjut, menurut ILO.
Bagi para pekerja di bengkel Noori, kesempatan untuk menghasilkan uang melebihi kekhawatiran lainnya. “Kebanyakan keluarga kami khawatir dengan keselamatan kami. Mereka berulang kali menelepon kami ketika kami tidak sampai di rumah tepat waktu,” kata Liluma, seorang wanita pekerja di Afghanistan.
“Tetapi, kami semua tetap bekerja, karena kami memiliki masalah ekonomi,” kata Lailuma yang hanya menyebutkan satu nama dari takut akan keselamatannya.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
(esn)