Versi Murah Pil Merck COVID-19 Akan Diproduksi untuk Negara-negara Miskin

Kamis, 20 Januari 2022 - 23:20 WIB
loading...
Versi Murah Pil Merck...
Versi murah pil Merck COVID-19 akan diproduksi untuk negara-negara miskin. FOTO/Reuters
A A A
BRUSSELS - Sebuah badan yang didukung PBB telah mencapai kesepakatan dengan hampir 30 pembuat obat generik untuk membuat versi murah pil molnupiravir COVID-19 Merck & Co. Pil ini disiapkan untuk dikirim ke negara-negara miskin.

Obat antivirus, yang pada bulan Desember menerima persetujuan darurat di Amerika Serikat (AS), diharap bisa mengurangi jumlah pasien rawat inap dan kematian pasien berisiko tinggi sekitar 30 persen, menurut hasil uji klinis.



Perjanjian tersebut, yang dinegosiasikan oleh Medicines Patent Pool (MPP) yang didukung PBB dengan Merck, memungkinkan 27 pembuat obat generik dari India, China dan negara-negara lain di Afrika, Asia dan Timur Tengah untuk memproduksi bahan dan obat jadi.

Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (20/1/2022), kesepakatan itu menetapkan pil itu akan didistribusikan ke 105 negara kurang berkembang. Keberadaan pil ini diharap bisa menjadi senjata untuk membebaskan dunia dari pandemi Corona.

Para pengembang molnupiravir, yang bersama Merck adalah perusahaan AS Ridgeback Biotherapeutics dan Emory University, tidak akan menerima royalti untuk penjualan versi murah yang diproduksi oleh pembuat obat generik sementara COVID-19. Ini tetap diklasifikasikan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).



"Ini adalah langkah penting untuk memastikan akses global ke perawatan COVID-19 yang sangat dibutuhkan dan kami yakin karena produsen bekerja sama dengan otoritas pengatur, perawatan yang diantisipasi akan tersedia dengan cepat," kata Direktur Eksekutif MPP Charles Gore.

Beximco Pharmaceuticals dari Bangladesh, Natco Pharma dari India, Aspen Pharmacare Holdings dari Afrika Selatan, dan Fosun Pharma dari China adalah di antara perusahaan generik yang akan memproduksi produk jadi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris mengatakan kalau negara itu harus belajar hidup dengan Covid-19, Karen virus ini akan ada selamanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2253 seconds (0.1#10.140)