Gurun Sahara yang Panas Tiba-tiba Bersalju, Ada Apa dengan Bumi?

Kamis, 20 Januari 2022 - 07:03 WIB
loading...
A A A
Mengidentifikasi iklim ekstrem di wilayah Gurun Sahara juga terhambat oleh kurangnya data dan studi ilmiah. Demikian laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC), otoritas terkemuka dunia untuk ilmu iklim.

Kondisi yang lebih panas, lebih kering, dan pola cuaca yang berubah-ubah terkait dengan krisis iklim di Afrika membuat Gurun Sahara bertambah besar karena peningkatan penggurunan.

Krisis iklim tidak akan menyebar secara merata di seluruh wilayah, yang berarti bahwa bahkan ketika suhu naik di beberapa tempat, juga akan ada peristiwa dingin yang parah.

Kepala Hidrometeorologi dan Pemantauan Lingkungan Rusia, Roman Vilfand, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa krisis iklim dapat berperan dalam hujan salju Sahara.

“Situasi seperti itu, termasuk hujan salju di Sahara, musim dingin yang panjang di Amerika Utara, cuaca yang sangat hangat di bagian Eropa Rusia dan hujan berkelanjutan yang memicu banjir di negara-negara Eropa Barat, telah terjadi lebih sering,” katanya.

“Kekambuhan yang tinggi dari kondisi (cuaca) ekstrem ini berasal dari pemanasan global. Ini bukan hanya sudut pandang saya, tetapi juga pendapat yang dibagikan oleh anggota Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim.”
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1004 seconds (0.1#10.140)