Gurun Sahara yang Panas Tiba-tiba Bersalju, Ada Apa dengan Bumi?

Kamis, 20 Januari 2022 - 07:03 WIB
loading...
Gurun Sahara yang Panas Tiba-tiba Bersalju, Ada Apa dengan Bumi?
Gurun Sahara di wilayah Aljazair yang terkenal panas ketika siang hari kini tiba-tiba diselimuti salju. Pakar menyebutnya sebagai bukti parahnya krisis iklim Bumi. Foto/Twitter @Strange_Sounds
A A A
AIN SEFRA - Gurun Sahara yang terkenal panas ketika siang hari tiba-tiba diselimuti salju . Pakar lingkungan mengatakan fenomena langka ini membuktikan parahnya krisis iklim di Bumi.

Hujan salju telah meninggalkan pola memesona di bukit pasir Gurun Sahara setelah suhu turun di bawah nol derajat Celsius.



Biasanya, suhu di gurun itu pada siang hari bisa mencapai 38 derajat Celsius atau 100 derajat Fahrnheit.

Gambar yang diambil awal bulan ini, menunjukkan salju dan es di dekat kota Ain Sefra di barat laut Aljazair. Daerah ini hanya mengalami salju beberapa kali dalam 40 tahun terakhir.

Ain Sefra terletak di Pegunungan Atlas, 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikenal sebagai "pintu gerbang menuju gurun".
Itu terletak di provinsi Naama di Aljazair di bagian utara Sahara, dekat dengan perbatasan Maroko.

Meskipun suhu bervariasi di gurun pasir terbesar di dunia tersebut, salju dan es masih jarang. Satu-satunya insiden salju yang tercatat di Ain Sefra adalah 1979, 2017, 2018 dan tahun lalu.

Jumlah hujan salju sangat bervariasi, mulai dari badai salju yang menghentikan lalu lintas pada tahun 1979 hingga 40cm yang turun pada tahun 2018.

Ain Sefra, yang didirikan pada tahun 1881 sebagai kota garnisun Prancis, mengalami suhu tinggi rata-rata sekitar 37 derajat Celsius di musim panas dan mencapai rekor terendah minus 10,2 derajat Celsius di musim dingin.

"Salju di [Gurun] Sahara adalah tidak biasa tetapi tidak pernah terdengar,” kata Kantor Meteorologi Inggris melalui seorang juru bicaranya kepada The Independent, Kamis (20/1/2022).

Sulit untuk menentukan peran yang dimainkan oleh krisis iklim dalam satu peristiwa cuaca, namun bidang ilmu atribusi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)