Hasil Studi Sebut Ganja Dapat Cegah COVID-19
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Perusahaan farmasi di dunia saat ini tengah berlombang-lomba untuk memproduksi obat guna memerangi COVID-19 . Namun kedepannya, solusi untuk menghentikan penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru itu bukan datang dari para raksasa farmasi di dunia tetapi dari tanaman pot sederhana.
Sebuah penelitian yang dilakukanpara peneliti di Oregon, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa dua senyawa yang ditemukan dalam ganja dapat menghentikan virus.
Alih-alih mencoba merokok untuk kekebalan, tim ilmuwan di University of Oregon mengisolasi dua senyawa dari rami - asam cannabigerolic (CBGA) dan asam cannabidiolic (CBDA) - dan menemukan bahwa mereka mengikat protein lonjakan virus Corona dan pada gilirannya mencegahnya dari mengikat ke membran luar sel manusia.
Untuk diketahui, rami adalah sejenis tanaman ganja yang mengandung cannabidiol (CBD) yang memiliki banyak khasiat obat dan relaksasi.
Proses pengikatan yang terakhir ini biasanya bagaimana virus masuk ke paru-paru manusia dan organ lainnya.
Kedua senyawa tersebut merupakan prekursor CBG dan CBD, yang secara luas legal dan tersedia untuk konsumen. Minyak dan ekstrak ganja CBG dan CBD biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, gangguan tidur, epilepsi, dan berbagai penyakit lainnya.
"CBGA dan CBDA bukanlah zat yang dikendalikan seperti THC, bahan psikoaktif dalam ganja, dan memiliki profil keamanan yang baik pada manusia," kata Richard van Breemen, seorang peneliti di Pusat Inovasi Hemp Global Oregon State seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/1/2022).
Van Breemen menambahkan bahwa senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral, dan memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi oleh virus Corona.
Sebuah penelitian yang dilakukanpara peneliti di Oregon, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa dua senyawa yang ditemukan dalam ganja dapat menghentikan virus.
Alih-alih mencoba merokok untuk kekebalan, tim ilmuwan di University of Oregon mengisolasi dua senyawa dari rami - asam cannabigerolic (CBGA) dan asam cannabidiolic (CBDA) - dan menemukan bahwa mereka mengikat protein lonjakan virus Corona dan pada gilirannya mencegahnya dari mengikat ke membran luar sel manusia.
Untuk diketahui, rami adalah sejenis tanaman ganja yang mengandung cannabidiol (CBD) yang memiliki banyak khasiat obat dan relaksasi.
Proses pengikatan yang terakhir ini biasanya bagaimana virus masuk ke paru-paru manusia dan organ lainnya.
Kedua senyawa tersebut merupakan prekursor CBG dan CBD, yang secara luas legal dan tersedia untuk konsumen. Minyak dan ekstrak ganja CBG dan CBD biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, gangguan tidur, epilepsi, dan berbagai penyakit lainnya.
"CBGA dan CBDA bukanlah zat yang dikendalikan seperti THC, bahan psikoaktif dalam ganja, dan memiliki profil keamanan yang baik pada manusia," kata Richard van Breemen, seorang peneliti di Pusat Inovasi Hemp Global Oregon State seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/1/2022).
Van Breemen menambahkan bahwa senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral, dan memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi oleh virus Corona.