Ledakan Mortir Tewaskan 9 Anak di Afghanistan Timur

Selasa, 11 Januari 2022 - 00:15 WIB
loading...
Ledakan Mortir Tewaskan...
Ilustrasi
A A A
KABUL - Sebuah ledakan di Afghanistan timur dekat perbatasan dengan Pakistan telah menewaskan sedikitnya sembilan anak dan melukai empat lainnya, menurut pejabat setempat, Senin (10/1/2022).

Ledakan terjadi ketika sebuah gerobak yang menjual popcorn menghantam sebuah mortir tua yang belum meledak di desa Baiganan, di distrik Lalopar, menurut sebuah pernyataan dari kantor gubernur provinsi Nangarhar.



Seperti dilaporkan Al Jazeera, anak-anak yang terluka segara dibawa ke rumah sakit regional di ibu kota provinsi Jalalabad untuk perawatan, menurut pernyataan itu.

Namun, ada pula laporan yang meyatakan kalau ledakan terjadi akibat tabung gas kios popcorn yang meledak. Pejabat informasi Provinsi Nangarhar, Qari Noor Mohammad Hanif mengatakan kepada AFP, bahwa penjual popcorn juga meninggal, dan sedikitnya empat orang lagi dibawa ke rumah sakit karena luka bakar.

Sementara Aqil Jan Ezzam, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, mengatakan benar 9 siswa tewas. Dan, ia menyalahkan insiden itu pada ledakan tabung gas.



Hingga kini, Afghanistan adalah salah satu negara dengan ranjau darat terbanyak yang tidak atau belum meledak. Di Afghanistan juga tersimpan persenjataan lainnya dari dekade perang dan konflik sebelumnya di negara itu. Saat bom meledak, korbannya seringkali adalah anak-anak.

Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan berdarah di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada pertengahan Agustus 2020, termasuk di Nangarhar, salah satu target paling umum.

Afiliasi kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah beroperasi di Afghanistan sejak 2014, melakukan puluhan serangan mengerikan dan paling sering menargetkan minoritas Muslim Syiah di negara itu.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2562 seconds (0.1#10.140)