Asal-usul Gerbang Neraka di Turkmenistan yang Misterius

Senin, 10 Januari 2022 - 14:30 WIB
loading...
Asal-usul Gerbang Neraka di Turkmenistan yang Misterius
Kawah api Darzava di Turkmenistan yang dijuluki sebagai Gerbang Neraka. Tak ada teori ilmiah tentang asal-usul munculnya kawah api raksasa ini. Foto/Screenshot ABC.net.au
A A A
DARZAVA - Kawah api Darzava yang dijuluki sebagai "Gates of Hell atau "Gerbang Neraka" di Turkmenistan sudah menganga dan memuntahkan api selama beberapa dekade. Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov berencana untuk memadamkannya.

Tak ada penjelasan ilmiah tentang asal-usul atau teori bagaimana kawah api—yang oleh penduduk setempat disebut telah memuntahkan api "napas iblis"—itu muncul.



Kesulitan mengungkap misteri munculnya "Gerbang Neraka" itu wajar, karena Turkmenistan dulunya bagian dari Uni Soviet yang dikenal menyimpan rahasia besar.

Kawah api Darvaza berada di tengah gurun Karakum yang luas. Hanya sedikit yang diketahui tentang munculnya kawah itu, yakni hasil dari operasi pengeboran minyak dan gas yang gagal oleh Soviet pada 1971.

Pada 2010, Presiden Berdymukhamedov sebenarnya pernah memerintahkan para ahli untuk menemukan cara memadamkan api di kawah tersebut.

Tapi para ahli tersebut gagal dan sang presiden sekarang menuntut kawah api itu dipadamkan. "Karena berdampak negatif baik terhadap lingkungan maupun kesehatan orang-orang yang tinggal di dekatnya," katanya dalam sambutan yang disiarkan televisi, akhir pekan lalu.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," lanjut dia.

Laporan lain menyebut situs surealis itu sebenarnya adalah ladang gas alam yang runtuh menjadi gua di desa Darvaza.

Meskipun tidak ada catatan tentang bagaimana lubang yang terbakar itu awalnya ditemukan, teori paling populer menunjukkan bahwa lubang itu dibuat pada tahun 1971, ketika Turkmenistan masih di bawah kekuasaan Soviet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)