Kazakhstan Kacau, Presiden Tokayev Pecat 2 Petinggi Intelijen atas Tuduhan Makar
loading...
A
A
A
ALMATY - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memecat dua pejabat tinggi intelijen pada Minggu (9/1/2022). Pemecatan dilakukan di saat negara itu kacau balau akibat protes berdarah.
Protes di seluruh negeri, yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar gas, telah berlangsung sepekan terakhir.
Pemerintah, seperti dikutip media Rusia, mengatakan 164 orang tewas, termasuk demonstran dan polisi. Lebih dari 6.000 orang telah ditangkap sejak protes berdarah pecah.
Dua pejabat pejabat intelijen yang dipecat adalah wakil dari mantan kepala intelijen Karim Massimov yang sudah ditangkap lebih dahulu atas tuduhan makar.
Presiden Tokayev sebelumnya mengeluarkan perintah tembak tanpa peringatan terhadap apa yang disebut sebagai para bandit dan teroris. Menurutnya, langkah itu untuk mengakhiri kerusuhan.
Tidak ada satu kelompok pun yang muncul untuk berbicara mewakili para pengunjuk rasa. Demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar gas dimulai seminggu yang lalu sebelum meletus menjadi protes yang lebih luas terhadap pemerintah Tokayev dan orang yang ia gantikan sebagai presiden, Nursultan Nazarbayev yang berusia 81 tahun.
Atas permintaan Tokayev, aliansi negara-negara bekas Soviet yang dipimpin Rusia-Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)- mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban.
Intervensi itu datang pada saat ketegangan tinggi dalam hubungan Rusia-AS menjelang pembicaraan tentang krisis Ukraina yang dimulai hari ini (10/1/2022).
Juru bicara Tokayev mengatakan pada hari Minggu bahwa dia mengira pasukan aliansi pimpinan Rusia tidak akan berada di Kazakhstan dalam waktu lama, dan mungkin tidak lebih dari seminggu atau bahkan kurang.
Sementara itu, Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin negara-negara CSTO lainnya akan mengadakan konferensi video pada hari Senin untuk membahas krisis di Kazakhstan.
Protes di seluruh negeri, yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar gas, telah berlangsung sepekan terakhir.
Pemerintah, seperti dikutip media Rusia, mengatakan 164 orang tewas, termasuk demonstran dan polisi. Lebih dari 6.000 orang telah ditangkap sejak protes berdarah pecah.
Dua pejabat pejabat intelijen yang dipecat adalah wakil dari mantan kepala intelijen Karim Massimov yang sudah ditangkap lebih dahulu atas tuduhan makar.
Presiden Tokayev sebelumnya mengeluarkan perintah tembak tanpa peringatan terhadap apa yang disebut sebagai para bandit dan teroris. Menurutnya, langkah itu untuk mengakhiri kerusuhan.
Tidak ada satu kelompok pun yang muncul untuk berbicara mewakili para pengunjuk rasa. Demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar gas dimulai seminggu yang lalu sebelum meletus menjadi protes yang lebih luas terhadap pemerintah Tokayev dan orang yang ia gantikan sebagai presiden, Nursultan Nazarbayev yang berusia 81 tahun.
Atas permintaan Tokayev, aliansi negara-negara bekas Soviet yang dipimpin Rusia-Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)- mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban.
Intervensi itu datang pada saat ketegangan tinggi dalam hubungan Rusia-AS menjelang pembicaraan tentang krisis Ukraina yang dimulai hari ini (10/1/2022).
Juru bicara Tokayev mengatakan pada hari Minggu bahwa dia mengira pasukan aliansi pimpinan Rusia tidak akan berada di Kazakhstan dalam waktu lama, dan mungkin tidak lebih dari seminggu atau bahkan kurang.
Sementara itu, Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin negara-negara CSTO lainnya akan mengadakan konferensi video pada hari Senin untuk membahas krisis di Kazakhstan.