Kazakhstan Tahan Eks Kepala Badan Intelijen karena Pengkhianatan

Sabtu, 08 Januari 2022 - 15:00 WIB
loading...
Kazakhstan Tahan Eks...
Kazakhstan tahan mantan kepala badan intelijen, Karim Masimov, atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi. Foto/France24
A A A
NUR SULTAN - Mantan kepala badan intelijen domestik Kazakhstan ditahan karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi setelah dia dipecat. Penahanan ini terjadi di tengah aksi protes dengan kekerasan yang mengguncang negara itu.

Komite Keamanan Nasional, atau KNB, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (8/1/2022) bahwa mantan ketuanya Karim Masimov ditangkap pada hari Kamis setelah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi.

Untuk diketahui Masimov adalah sekutu dekat presiden pendiri Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.



“Pada 6 Januari tahun ini, Komite Keamanan Nasional meluncurkan penyelidikan pra-persidangan terhadap pengkhianatan tingkat tinggi,” bunyi pernyataan itu.

“Pada hari yang sama, atas dugaan melakukan kejahatan ini, mantan ketua KNB KK Masimov ditahan dan ditempatkan di pusat penahanan sementara, bersama dengan yang lainnya,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, kasukan keamanan Kazakhstan tampaknya telah merebut kembali jalan-jalan di kota utama negara itu, Almaty, pada hari Jumat setelah berhari-hari diwarnai kekerasan.

Presiden Kassym-Jomart Tokayev, yang didukung Rusia, mengatakan dia memerintahkan pasukannya untuk "menembak untuk membunuh" guna memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.



Sehari setelah Moskow mengirim pasukan untuk membantu memadamkan aksi protes, polisi berpatroli di jalan-jalan Almaty yang dipenuhi puing-puing pada hari Jumat, meskipun beberapa suara tembakan masih terdengar.

Aksi demonstrasi di Kazakhstan dimulai sebagai respons terhadap kenaikan harga bahan bakar tetapi membesar menjadi gerakan yang meluas melawan pemerintah dan Nazarbayev.

Nazarbayev adalah penguasa terlama Kazakhstan yang saat ini berusia 81 tahun dari negara bekas Soviet itu sampai ia menyerahkan kursi kepresidenan ke Tokayev pada 2019.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)