Wanita Miskin Mengaku Pewaris Dinasti Mughal, Klaim Kepemilikan Istana Megah Delhi

Sabtu, 08 Januari 2022 - 05:30 WIB
loading...
A A A
"Saya berharap pemerintah akan memberi saya keadilan. Ketika sesuatu menjadi milik seseorang, itu harus dikembalikan," papar dia.

Kasusnya, yang didukung oleh para juru kampanye yang simpatik, bertumpu pada klaimnya bahwa garis keturunan mendiang suaminya dapat ditelusuri hingga Bahadur Shah Zafar, kaisar terakhir yang memerintah.

Pada saat penobatan Zafar pada 1837, kerajaan Mughal telah menyusut ke batas ibukota, setelah penaklukan India oleh perusahaan komersial para pedagang Inggris yang dikenal sebagai East India Company.

Pemberontakan besar-besaran melawan Inggris dua dekade kemudian, sekarang dipuji sebagai perang kemerdekaan pertama India.

Kaisar Zafar dikenal lebih suka menulis puisi daripada mengobarkan perang. Dia tahu bahwa pemberontakan yang kacau balau itu akan kalah dan dia tak terlalu bersemangat.

Pasukan Inggris pun mengepung Delhi dalam waktu satu bulan dan dengan kejam menghancurkan pemberontakan. Inggris mengeksekusi semua 10 putra Zafar yang masih hidup meskipun keluarga kerajaan menyerah.

Zafar sendiri diasingkan ke negara tetangga Myanmar, bepergian dalam penjagaan sambil mengendarai gerobak sapi, dan meninggal tanpa uang sepeser pun di penahanan lima tahun kemudian.

Simbol Kemerdekaan

Banyak bangunan Benteng Merah dihancurkan pada tahun-tahun setelah pemberontakan dan kompleks itu menjadi rusak sebelum otoritas kolonial memerintahkan renovasinya pada pergantian abad ke-20.

Sejak itu bangunan tersebut menjadi simbol kuat kemerdekaan dari kekuasaan Inggris.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)