Korut Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik dalam Aksi Terbaru
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Peluncuran rudal pada Rabu (5/1/2022) ke Laut Jepang oleh Korea Utara (Korut) menggunakan senjata hipersonik. Klaim itu diungkapkan media pemerintah Pyongyang pada Kamis pagi (6/1/2022).
Menurut Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh Korea yang berkuasa, tes Rabu mempercepat tugas "memodernisasi kekuatan strategis nasional."
“Tes tersebut memverifikasi kemampuan sistem ampul bahan bakar untuk beroperasi di bawah kondisi cuaca musim dingin dan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menstabilkan dan mengendalikan kendaraan luncur hipersonik, yang menggabungkan penerbangan lompat luncur multi-tahap dan gerakan lateral yang kuat,” papar laporan itu.
"Kendaraan peluncur didorong mesin roket selama tahap awal peluncuran senjata hipersonik sebelum melepaskan dan meluncur ke arah sasarannya, mengadopsi jalur penerbangan tak terduga untuk menghindari intersepsi,” ungkap laporan tersebut.
“Setelah terlepas setelah peluncurannya, rudal itu membuat gerakan lateral 120 km dalam jarak terbang hulu ledak meluncur hipersonik dari azimuth peluncuran awal ke azimuth target dan tepat mengenai target sejauh 700 km,” ujar Sinmun.
Peluncuran pada Rabu adalah uji coba senjata hipersonik kedua Korut. Yang pertama diadakan pada September, bertepatan dengan utusan negara sosialis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa naik podium di Majelis Umum di New York untuk berbicara tentang hak Pyongyang membela diri tetapi bersedia berbicara damai. Senjata itu bernama Hwasong-8.
"Kemungkinan pecahnya perang baru di Semenanjung Korea dapat dicegah bukan karena belas kasihan Amerika Serikat terhadap DPRK (Korut)," ungkap Duta Besar Korut Kim Sung.
Dia menambahkan, "Itu karena negara kita adalah pencegah andal yang terus berkembang yang dapat mengendalikan kekuatan musuh dalam upaya invasi militer."
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
Menurut Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh Korea yang berkuasa, tes Rabu mempercepat tugas "memodernisasi kekuatan strategis nasional."
“Tes tersebut memverifikasi kemampuan sistem ampul bahan bakar untuk beroperasi di bawah kondisi cuaca musim dingin dan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menstabilkan dan mengendalikan kendaraan luncur hipersonik, yang menggabungkan penerbangan lompat luncur multi-tahap dan gerakan lateral yang kuat,” papar laporan itu.
"Kendaraan peluncur didorong mesin roket selama tahap awal peluncuran senjata hipersonik sebelum melepaskan dan meluncur ke arah sasarannya, mengadopsi jalur penerbangan tak terduga untuk menghindari intersepsi,” ungkap laporan tersebut.
“Setelah terlepas setelah peluncurannya, rudal itu membuat gerakan lateral 120 km dalam jarak terbang hulu ledak meluncur hipersonik dari azimuth peluncuran awal ke azimuth target dan tepat mengenai target sejauh 700 km,” ujar Sinmun.
Peluncuran pada Rabu adalah uji coba senjata hipersonik kedua Korut. Yang pertama diadakan pada September, bertepatan dengan utusan negara sosialis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa naik podium di Majelis Umum di New York untuk berbicara tentang hak Pyongyang membela diri tetapi bersedia berbicara damai. Senjata itu bernama Hwasong-8.
"Kemungkinan pecahnya perang baru di Semenanjung Korea dapat dicegah bukan karena belas kasihan Amerika Serikat terhadap DPRK (Korut)," ungkap Duta Besar Korut Kim Sung.
Dia menambahkan, "Itu karena negara kita adalah pencegah andal yang terus berkembang yang dapat mengendalikan kekuatan musuh dalam upaya invasi militer."
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
(sya)