Lagi, China Lockdown Kota Berpenduduk 1,2 Juta Gara-gara COVID-19

Selasa, 04 Januari 2022 - 15:35 WIB
loading...
Lagi, China Lockdown Kota Berpenduduk 1,2 Juta Gara-gara COVID-19
China kembali lockdown sebuah kota gara-gara COVID-19. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BEIJING - China kembali mengunci atau lockdown sebuah kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa setelah ditemukannya tiga kasus COVID-19 tanpa gejala. Penduduk sebuah kota di China tengah dikurung di rumah mereka pada Selasa (4/4/2022) dalam kebijakan lockdown massal terbaru negara itu.

Kota Yuzhou, kota berpenduduk sekitar 1,17 juta jiwa di provinsi Henan, mengumumkan mulai Senin malam semua warganya diharuskan tinggal di rumah untuk mengendalikan penyebaran virus.

Pengumuman tersebut dipicu oleh ditemukannya tiga kasus dalam beberapa hari terakhir.

"Orang-orang di daerah pusat tidak boleh keluar," menurut sebuah pernyataan yang diposting Senin seperti dilansir dari France24.



Sementara itu akan didirikan gerbang dan menempatkan penjaga untuk secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi.

Otoritas kota itu juga telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan layanan bus dan taksi serta menutup pusat perbelanjaan, museum, dan tempat-tempat wisata.

China melaporkan 175 kasus baru COVID-19 pada hari ini, termasuk lima di provinsi Henan dan delapan lagi di kluster terpisah yang terkait dengan pabrik garmen di kota timur Ningbo.

Meskipun kasus yang dilaporkan rendah dibandingkan dengan tempat lain di dunia, infeksi virus Corona baru dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai tingkat tertinggi yang tidak terlihat di negara itu sejak Maret 2020.

Yuzhou bergabung dengan Xi'an di provinsi Shaanxi, di mana penguncian keras telah dilakukan selama hampir dua minggu. Kota berpenduduk 13 juta ini telah mencatat lebih dari 1.600 kasus sejak awal Desember, dan menempatkan puluhan ribu di karantina. Semua kasus positif dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan isolasi.



Kini ada 95 kasus baru yang tercatat di Xi'an pada hari ini.

Beijing telah mengejar pendekatan "nol Covid" dengan pembatasan perbatasan yang ketat dan penguncian yang ditargetkan sejak virus pertama kali muncul.

Otoritas lokal yang dianggap gagal dalam mencegah wabah virus di China sering dipecat atau dihukum, memicu serangkaian tanggapan yang semakin ketat dari pemerintah provinsi ketika mereka mencoba untuk membasmi dengan cepat.

Di Xi'an, dua pejabat senior Partai Komunis di kota utara dicopot dari jabatan mereka karena kurang teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.



Dan bulan lalu, badan disiplin China mengumumkan bahwa puluhan pejabat dihukum karena gagal mencegah wabah di kota itu.



Lonjakan itu terjadi saat Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)