Calon Presiden: Prancis Harus Tinggalkan NATO dan Bermitra dengan Rusia

Selasa, 04 Januari 2022 - 09:07 WIB
loading...
Calon Presiden: Prancis Harus Tinggalkan NATO dan Bermitra dengan Rusia
Pemimpin partai sayap kiri dan calon presiden (capres) Prancis Jean-Luc Melenchon. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Pemimpin partai sayap kiri dan calon presiden (capres) Prancis Jean-Luc Melenchon telah menyerukan negara itu keluar dari aliansi NATO.

Menurut dia, Rusia adalah mitra Prancis dan bukan musuh. Pemimpin Partai La France Insoumise (France Unbowed), Jean-Luc Melenchon, berbagi wawasannya tentang Perang Dingin yang baru dan peran Prancis di dalamnya selama wawancara besar dengan radio France Inter pada Senin (3/1/2022).

Melenchon lebih lanjut menguraikan poin-poin yang dia buat selama wawancara di utas Twitter yang panjang.



Politisi itu mengatakan negara itu harus mengambil bagian dalam upaya "meningkatkan" situasi internasional daripada mengikuti Amerika Serikat (AS) dalam Perang Dingin baru melawan China dan Rusia.



Dia yakin, meninggalkan aliansi NATO sama sekali akan bermanfaat bagi Prancis, karena tidak akan menjadi bagian dari "petualangan militer" AS.



“Saya untuk meninggalkan NATO. Kita perlu menurunkan eskalasi. Jika kita meninggalkan NATO, kita tidak akan terseret ke dalam logika perang dingin yang dipertahankan Amerika dengan Rusia dan China,” ungkap dia.

Politisi itu juga menganggap Rusia sebagai mitra Prancis daripada musuh.

Dia menegaskan, Baratlah yang membuat blok NATO ke dalam kebuntuan saat ini dengan Moskow, melanggar janjinya tentang perluasan aliansi ke timur.

“Rusia adalah mitra. Saya tidak setuju jika dijadikan musuh. Kita membawa 10 negara ke NATO di timur, yang dilihat sebagai ancaman oleh Rusia. Terutama ketika Anda memasang sistem anti-rudal di Polandia,” tutur politisi itu.

Dia juga menyuarakan penentangan terhadap setiap rencana menerima Ukraina ke dalam NATO.

“Langkah seperti ini akan semakin mengikis situasi keamanan di Eropa, karena hal itu pasti akan dirasakan oleh Moskow sebagai ancaman baru terhadapnya,” ungkap dia.

Politisi veteran itu telah mengumumkan bahwa dia berniat mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu mendatang pada April.

Selama pemilu presiden terakhir di Prancis, Melenchon memenangkan sekitar 20% suara dalam pemungutan suara pertama. Namun, dia tidak lolos ke putaran kedua.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)