Badai Salju Hantam Wilayah Timur AS, Jadwal Liburan Berantakan

Selasa, 04 Januari 2022 - 01:22 WIB
loading...
Badai Salju Hantam Wilayah Timur AS, Jadwal Liburan Berantakan
Badai Salju Hantam Wilayah Timur AS, Jadwal Liburan Berantakan. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Setelah minggu liburan yang berantakan akibat pembatalan penerbangan dan lonjakan rekor kasus COVID-19, badai musim dingin yang kuat pada Senin (3/1/2022) semakin mengganggu transportasi di Amerika Serikat (AS) dan menutup layanan pemerintah federal serta sekolah.

Seperti dilaporkan AFP, banyak orang Amerika berebut untuk kembali ke rumah setelah periode libur Natal dan Tahun Baru, dengan beberapa ribu penerbangan dibatalkan sejak 24 Desember karena cuaca buruk dan kesengsaraan staf maskapai yang sebagian disebabkan oleh meningkatnya infeksi virus corona di antara kru.



Hampir 3.500 penerbangan pada Senin, yang merupakan hari kerja pertama di tahun 2022, sudah dibatalkan pada 09:45 (1445 GMT), termasuk 2.000 penerbangan AS atau penerbangan internasional yang dimulai atau berakhir di Amerika Serikat, menurut situs web pelacakan penerbangan FlightAware.

Dikombinasikan dengan 2.700 penerbangan AS yang dibatalkan pada hari Minggu dan 2.750 penerbangan pada hari Sabtu, pembatalan terbaru ini menambah kesengsaraan perjalanan liburan.

"Hei @SouthwestAir bisakah kamu berhenti membatalkan setiap penerbangan dari DCA (Bandara Nasional Washington)? Aku harus pulang!" tulis penumpang Kyle Hughes di Twitter.



Gangguan lebih lanjut menjadi bola salju saat badai musim dingin menghantam ibu kota dan bagian lain dari Atlantik tengah, dengan perkiraan resmi salju 12,7 cm hingga 25,4 cm di Washington.

"Salju basah yang lebat dan angin kencang dapat membawa kondisi perjalanan yang berbahaya dan pemadaman listrik yang tersebar," kata Layanan Cuaca Nasional melaporkan dalam peringatan terbarunya, memperingatkan kemungkinan "petir-salju," yang meliputi kilat dan retakan guntur.

Pekerja federal di dalam dan sekitar ibu kota diminta untuk tinggal di rumah. Tetapi dengan pekerjaan jarak jauh menjadi rutinitas selama dua tahun pandemi virus corona, tidak jelas seberapa banyak pemerintah akan terpengaruh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)