Korsel Terus Upayakan Kesepakatan Damai dengan Korut
loading...
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengatakan perdamaian yang berarti dengan Korea Utara tidak dapat dicapai tanpa semacam kesepakatan formal.
Kesepakatan damai antara kedua negara tidak ditandatangani pada akhir Perang Korea pada 1950-an.
“Saya tidak akan menghentikan upaya melembagakan perdamaian berkelanjutan,” ungkap Moon dalam pesan Tahun Baru pada Senin (3/1/2021).
Menurut kantor berita Yonhap, presiden tampaknya mengacu pada kemungkinan adopsi deklarasi yang secara resmi akan mengakhiri Perang Korea.
Konflik, yang berkecamuk antara 1950 dan 1953, berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional dan pembentukan zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.
Kesepakatan damai formal dipandang sebagai elemen kunci dalam normalisasi hubungan antara Pyongyang dan Seoul.
“Jika kita melanjutkan dialog dan kerja sama, komunitas internasional akan merespons,” ujar Moon, yang masa jabatannya selama lima tahun berakhir pada Mei.
Kesepakatan damai antara kedua negara tidak ditandatangani pada akhir Perang Korea pada 1950-an.
“Saya tidak akan menghentikan upaya melembagakan perdamaian berkelanjutan,” ungkap Moon dalam pesan Tahun Baru pada Senin (3/1/2021).
Menurut kantor berita Yonhap, presiden tampaknya mengacu pada kemungkinan adopsi deklarasi yang secara resmi akan mengakhiri Perang Korea.
Konflik, yang berkecamuk antara 1950 dan 1953, berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional dan pembentukan zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.
Kesepakatan damai formal dipandang sebagai elemen kunci dalam normalisasi hubungan antara Pyongyang dan Seoul.
“Jika kita melanjutkan dialog dan kerja sama, komunitas internasional akan merespons,” ujar Moon, yang masa jabatannya selama lima tahun berakhir pada Mei.