Jenderal Soleimani Dibunuh di Era Trump, Iran Tuntut Tanggung Jawab Biden

Sabtu, 01 Januari 2022 - 13:31 WIB
loading...
Jenderal Soleimani Dibunuh di Era Trump, Iran Tuntut Tanggung Jawab Biden
Ratusan ribu orang memadati jalan di Iran saat prosesi pemakaman Jenderal Qassem Soleimani. Foto/Official Khamenei Website/Handout via REUTERS
A A A
TEHERAN - Pemerintah Iran menyatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) saat ini, yakni Administrasi Joe Biden , juga bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani .

Komandan militer yang dihormati di Iran itu tewas diserang rudal dengan drone AS di Baghdad, Irak, 3 Januari 2020.

Teheran tetap menuntut tanggung jawab Administrasi Biden meski pembunuhan itu atas perintah presiden sebelumnya, Donald Trump.



Jenderal Soleimani adalah komandan Pasukan Quds, pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk operasi di luar negeri.

Dia tewas bersama sekutu Irak-nya, Abu Mahdi al-Mohandes, dalam serangan drone AS di Baghdad yang diperintahkan oleh Trump.

“Pemerintah AS memikul tanggung jawab internasional yang definitif atas kejahatan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter untuk menandai peringatan dua tahun pembunuhan Soleimani.

“Tidak diragukan lagi, tindakan kriminal Amerika Serikat dalam martir jenderal Soleimani adalah manifestasi jelas dari 'serangan teroris' yang diatur dan dilakukan secara terorganisir oleh pemerintah AS saat itu yang menjadi tanggung jawab Gedung Putih sekarang," lanjut kementerian itu, mengacu pada pemerintahan Presiden Joe Biden, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/1/2022).

Lima hari setelah pembunuhan Soleimani, Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Ain al-Assad yang menampung pasukan Amerika di Irak, dan satu lagi di dekat Erbil di Irak utara.

Tidak ada tentara AS yang tewas dalam serangan balasan itu tetapi Washington mengatakan puluhan tentaranya menderita cedera otak traumatis akibat hujan rudal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)