Pandemi Corona Sebabkan Keruntuhan Ekonomi Terluas sejak 1870

Rabu, 10 Juni 2020 - 06:39 WIB
loading...
A A A
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah Covis-19 masih jauh dari kata akhir. Kasus harian masih sangat tinggi di Amerika Latin dan Tengah sejak beberapa pekan terakhir. WHO mengimbau negara terdampak untuk melakukan segala daya upaya agar virus tidak menyebar luas.

"Lebih dari enam bulan kita telah menghadapi wabah Covid-19, tapi kini bukan saatnya kita mengerem segala upaya pencegahan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers online.

Lebih dari 136.000 pasien baru telah dilaporkan dari berbagai negara dalam 24 jam pada Minggu (7/6). Hampir 75% berasal dari Amerika dan Asia Selatan. Pejabat tinggi unit gawat darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan saat ini dunia perlu mencegah gelombang kedua. (Lihat Videonya: Serbuk Emas Ditemukan, Warga Ramai-Ramai Dulang Sungai Landaka)

Dia juga mengatakan penyebaran virus masih sangat mencemaskan di Amerika, terutama Guatemala. Permasalahannya bahkan sangat rumit. "Saya kira dunia internasional perlu memberikan dukungan dan bantuan kepada Guatemala," katanya.

Saat ini Brasil menjadi salah satu pusat Covid-19 dengan kasus kedua terbanyak di belakang AS dan korban terbanyak hingga melampaui Italia. Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove, mengatakan, pendekatan komprehensif sangat esensial di Amerika Selatan. Sampai kemarin, lebih dari 7 juta orang telah terinfeksi di dunia. "Semuanya belum berakhir," kata Maria. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)