Fotografer Cantik Ini Kerjanya Motret Pasangan Telanjang dengan Cara Telanjang

Selasa, 28 Desember 2021 - 13:05 WIB
loading...
Fotografer Cantik Ini Kerjanya Motret Pasangan Telanjang dengan Cara Telanjang
Yulia Smetana, fotografer cantik di Spanyol yang kerjanya motret pasangan telanjang dengan cara telanjang pula. Foto/Yulia Smetana/SWNS
A A A
MADRID - Fotografer cantik di Spanyol ini bernama Yulia Smetana. Kerjanya tak biasa, yakni memotret dan memfilmkan para pasangan telanjang dengan cara telanjang pula.

Yulia Smetana (30), yang mengaku sebagai seorang nudis, mengabadikan kelompok swingers, pasangan telanjang, kelompok erotis, dan orang-orang non-biner yang menginginkan materi untuk situs kencan yang lebih bersifat cabul.

"Saya secara terbuka menawarkan video rumahan artistik dan fotografi hingga hubungan intim-sangat menyentuh dan melampaui penghalang seni porno," katanya.



Yulia juga memilih untuk tidak mengenakan busana saat bekerja agar para pelanggan yang direkam merasa lebih santai.

"Ini benar-benar memiliki efek positif pada pelanggan saya," ujarnya, seperti dikutip Metro.co.uk, Selasa (28/12/2021).

"Itu memudahkan kita semua dan biasanya menghilangkan kebutuhan untuk 'mendapatkan jam pertama yang nyaman' satu sama lain," paparnya.

"Anda punya waktu satu jam dari 'hai' hingga 'bisakah Anda masturbasi perlahan-lahan' dan tidak ada cara untuk membuatnya nyata (dan terlihat nyata) jika Anda tidak nyaman."

Ini datang dengan mudah bagi Yulia yang adalah seorang nudist dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya seorang nudissejati, karena bagi saya tidak nyaman untuk berpakaian," katanya.

“Ketika ada pemotretan, di mana pasangan itu telanjang dan suhu di luar 30+°C, saya hanya memakai kamera saya.”

Dia juga mengatur pemotretannya menjadi serealistis mungkin, dengan menciptakan adegan erotis yang masuk akal.

“Saya telah melakukan fotografi selama bertahun-tahun dan jika Anda bekerja dengan amatir–namun ingin memberikan hasil yang konsisten dan profesional–Anda harus membuat pengaturan yang membuatnya menjadi kenyataan,” katanya.

Yulia mengatakan bahwa dia selalu mengagumi keindahan tubuh manusia dan merasa bahwa seni berpakaian berpura-pura menjadi sesuatu yang tidak nyata.

“Saya mencoba menangkap dalam pekerjaan saya apa yang terjadi ketika pintu tertutup, tidak ada sensor yang mengawasi dan semuanya baik-baik saja selama semua setuju, termasuk saya menontonnya,” paparnya.

Sebagian besar pasangan yang tertarik dengan layanan Yulia, serta beberapa pria dan wanita lajang.

"Pria dan pasangan cenderung berusia akhir empat puluhan. Wanita lajang kurang lebih semua usia–mungkin paling sering di bawah 30 tahun," kata Yulia.

“Wanita biasanya menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka bisa," ujarnya.

"Pasangan biasanya berbagi dengan teman-teman mereka yang berpikiran sama dan situs web, obrolan, dan semacamnya. Beberapa mencetak foto dan meletakkannya di kamar tidur mereka juga."

“Kebanyakan pria menggunakannya untuk sexting di situs kencan. Sayangnya, penerimaan ketelanjangan laki-laki mungkin lebih buruk daripada ketelanjangan perempuan," sambung Yulia.

Sementara kebanyakan orang mendukung pekerjaannya, fotografer ini juga menerima beberapa hal negatif.

Menjelang 2022, Yulia berharap gaya fotografinya–dan seksualitas secara umum–akan lebih diterima.

“Ini hampir tahun 2022 dan kita akhirnya harus menyadari bahwa seksualitas adalah kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan harus ditoleransi, diterima dan didukung seperti itu,” katanya.

"Banyak negara, bahkan Land of Freedom-AS, menurut saya, masih jauh dari jalan yang harus ditempuh," imbuh Yulia.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)