Ketika Taliban Rebut Afghanistan, AS Kalah Perang Secara Memalukan

Rabu, 22 Desember 2021 - 00:44 WIB
loading...
Ketika Taliban Rebut...
Lebih dari 600 orang menaiki pesawat C-17 Globemaster AS untuk keluar dari Kabul, Afghanistan, Agustus 2021. Taliban merebut Afghanistan dan AS hengkang. Foto/Defense One
A A A
KABUL - Kejadian pada Agustus 2021 di Afghanistan menjadi momen membahagiakan bagi Taliban tapi juga momen pahit dan memalukan bagi Amerika Serikat (AS).

Kelompok Taliban merebut Afghanistan secara kilat dan nyaris tanpa perlawanan tentara pemerintah sekutu Amerika. Sebaliknya, Amerika diakui para jenderal sendiri kalah dalam perang terpanjangnya dan seluruh tentaranya angkat kaki.

Baca juga: Jenderal Tertinggi Pentagon: AS Kalah dalam Perang 20 Tahun di Afghanistan

Para pakar dan media internasional membandingkan momen kekalahan Amerika di Afghanistan dengan akhir dari Perang Vietnam, di mana tentara AS yang kalah dievakuasi secara terburu-buru. China, yang menjadi rival Amerika saat ini, mengolok-olok hengkangnya tentara Washington.

Jenderal tertinggi Pentagon, Mark Milley, blakblakan mengakui Amerika kalah dalam perang 20 tahun di Afghanistan . “Jelas, jelas bagi kita semua, bahwa perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kita inginkan, dengan Taliban berkuasa di Kabul,” kata Jenderal Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Parlemen pada 30 September 2021 lalu.

"Perang adalah kegagalan strategis," katanya lagi."Itu tidak hilang dalam 20 hari terakhir atau bahkan 20 bulan,” kata Milley.

“Ada efek kumulatif dari serangkaian keputusan strategis yang mundur,” lanjut jenderal yang jadi penasihat militer utama Presiden Joe Biden tersebut.

Menurutnya, Presiden Biden yang memerintahkan diakhirinya kehadiran pasukan AS selama 20 tahun di Afghanistan.

“Setiap kali Anda mendapatkan beberapa fenomena seperti perang yang kalah—dan itu telah terjadi, dalam arti kami menyelesaikan tugas strategis kami untuk melindungi Amerika dari al-Qaeda, tetapi tentu saja keadaan akhir jauh berbeda dari yang kami inginkan," ucap Milley.

“Jadi, setiap kali fenomena seperti itu terjadi, ada banyak sekali faktor penyebabnya,” katanya. “Dan kita harus mencari tahu itu. Banyak pelajaran yang didapat di sini.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Taliban Melarang Catur,...
Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam
AS Sadar Diri Akui Kemajuan...
AS Sadar Diri Akui Kemajuan Industri Otomotif China Sulit untuk Dilawan
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
Duet Bareng Raisa di...
Duet Bareng Raisa di Grand Final Indonesian Idol XIII, Fajar Disebut Bisa Tampil Lebih Baik
Harga Emas Antam Lagi-lagi...
Harga Emas Antam Lagi-lagi Ambruk, Hari Ini Turun Rp21 Ribu
5 Pemain Timnas Indonesia...
5 Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Kapten di Klubnya
Berita Terkini
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved