Sengketa Kepulauan Kuril, Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr dari Laut Jepang
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebuah kapal selam Rusia berhasil meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Jepang pada target lebih dari 1.000 kilometer, yang terletak di tempat pelatihan Rusia di darat. Begitu bunyi laporan kata kantor berita RIA pada Selasa (21/12/2021).
"Latihan itu juga melibatkan gerakan rahasia dan dukungan dari kapal militer, pesawat terbang dan pesawat tak berawak," kata Angkatan Laut Pasifik Rusia seperti dikutip Reuters dari RIA.
Rusia dan Jepang terlibat perselisihan yang tak berujung terkait Kepulauan Kuril . Perselisihan ini telah mencegah kedua negara menandatangani perjanjian damai formal.
Jepang menegaskan hak teritorial ke empat pulau paling selatan dari rantai Kepulauan Kuril dan menyebutnya sebagai Wilayah Utara. Uni Soviet merebut pulau-pulau itu pada hari-hari terakhir Perang Dunia II, dan perselisihan itu membuat negara-negara tersebut tidak menandatangani perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri permusuhan mereka.
Pulau berbentuk oval, sepanjang 11 kilometer tempat rudal Rusia dikerahkan menjadi tuan rumah pangkalan militer Jepang selama Perang Dunia II. Setelah pengambilalihan Kepulauan Kuril oleh Soviet, Matua adalah rumah bagi pangkalan militer Soviet yang ditutup di tengah kekurangan dana setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Awal Desember lalu, Rusia telah mengerahkan sistem rudal pertahanan pantai di dekat Kepulauan Pasifik yang juga diklaim oleh Jepang, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menggarisbawahi sikap tegas Moskow dalam perselisihan perebutan pulau tersebut.
Sistem rudal Bastion dipindahkan ke Matua, sebuah pulau vulkanik yang sepi di tengah rangkaian Kepulauan Kuril. Jepang mengklaim empat pulau paling selatan.
Pengerahan itu mengikuti serangkaian langkah Rusia untuk meningkatkan kehadiran militernya di Kepulauan Kuril.
Pada tahun 2016, Rusia menempatkan sistem rudal pertahanan pantai Bal dan Bastion di dua dari empat Kepulauan Kuril paling selatan. Pada tahun-tahun berikutnya, langkah itu ditindaklanjuti dengan mengirimkan sistem rudal pertahanan udara top-of-the-line di sana dan mendirikan pangkalan udara di Pulau Iturup di mana jet tempur dikerahkan.
"Latihan itu juga melibatkan gerakan rahasia dan dukungan dari kapal militer, pesawat terbang dan pesawat tak berawak," kata Angkatan Laut Pasifik Rusia seperti dikutip Reuters dari RIA.
Rusia dan Jepang terlibat perselisihan yang tak berujung terkait Kepulauan Kuril . Perselisihan ini telah mencegah kedua negara menandatangani perjanjian damai formal.
Jepang menegaskan hak teritorial ke empat pulau paling selatan dari rantai Kepulauan Kuril dan menyebutnya sebagai Wilayah Utara. Uni Soviet merebut pulau-pulau itu pada hari-hari terakhir Perang Dunia II, dan perselisihan itu membuat negara-negara tersebut tidak menandatangani perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri permusuhan mereka.
Pulau berbentuk oval, sepanjang 11 kilometer tempat rudal Rusia dikerahkan menjadi tuan rumah pangkalan militer Jepang selama Perang Dunia II. Setelah pengambilalihan Kepulauan Kuril oleh Soviet, Matua adalah rumah bagi pangkalan militer Soviet yang ditutup di tengah kekurangan dana setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Awal Desember lalu, Rusia telah mengerahkan sistem rudal pertahanan pantai di dekat Kepulauan Pasifik yang juga diklaim oleh Jepang, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menggarisbawahi sikap tegas Moskow dalam perselisihan perebutan pulau tersebut.
Sistem rudal Bastion dipindahkan ke Matua, sebuah pulau vulkanik yang sepi di tengah rangkaian Kepulauan Kuril. Jepang mengklaim empat pulau paling selatan.
Pengerahan itu mengikuti serangkaian langkah Rusia untuk meningkatkan kehadiran militernya di Kepulauan Kuril.
Pada tahun 2016, Rusia menempatkan sistem rudal pertahanan pantai Bal dan Bastion di dua dari empat Kepulauan Kuril paling selatan. Pada tahun-tahun berikutnya, langkah itu ditindaklanjuti dengan mengirimkan sistem rudal pertahanan udara top-of-the-line di sana dan mendirikan pangkalan udara di Pulau Iturup di mana jet tempur dikerahkan.
(ian)