AS Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Eropa Timur

Rabu, 15 Desember 2021 - 00:19 WIB
loading...
AS Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Eropa Timur
Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke Eropa Timur jika situas di Ukraina meningkat. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke Eropa Timur jika situas di Ukraina meningkat. Hal itu diungkapkan Gedung Putih , memperingatkan bahwa militer Amerika dapat dimobilisasi.

Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menanggapi seorang jurnalis yang menanyakan apakah pemerintah Presiden Joe Biden memiliki rencana aktif untuk mengerahkan pasukan Amerika di Eropa.

Pertanyaan itu muncul ketika ketegangan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina terus meningkat, dengan Kremlin dituduh membangun pasukan di dekat perbatasan.

“Apa yang terjadi – jika Anda melihat kembali pasca-2014 – adalah banyak dari negara-negara mitra NATO ini mencari jaminan, ingin menambah kehadiran di sana, mencari, Anda tahu, penyebaran rotasi tambahan. Dan tentu saja, (rencana) itu ada di atas meja jika Rusia memutuskan untuk menyerang Ukraina,” jelas Psaki seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (15/12/2021).

Komentar Psaki muncul kurang dari seminggu setelah Biden mengatakan bahwa Gedung Putih tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan Amerika ke Ukraina.

“Gagasan bahwa Amerika Serikat akan secara sepihak menggunakan kekuatan untuk menghadapi Rusia yang menginvasi Ukraina tidak ada dalam kartu saat ini,” kata Biden kepada wartawan.



Biden mencatat bahwa Kiev bukan anggota NATO dan, oleh karena itu, Washington tidak memiliki kewajiban untuk mempertahankannya.

Usulan bahwa AS harus mengirim pasukan ke Eropa Timur muncul di tengah kekhawatiran bahwa Rusia membangun kehadiran militernya di perbatasan Ukraina menjelang invasi. Moskow telah berulang kali membantah tuduhan ini.

“Kami telah menyatakan di berbagai tingkatan, berulang kali, bahwa Rusia tidak akan menyerang siapa pun dan tidak memiliki rencana agresif,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bulan lalu.

“Sangat salah untuk mengklaim sebaliknya, dan sangat salah untuk mengaitkan gerakan pasukan Rusia di wilayah negara kita dengan rencana semacam itu. Ini tidak begitu,” tegasnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)