Tidak Ada Tentara AS Dihukum meski Serangannya Bantai 10 Warga Sipil Kabul

Selasa, 14 Desember 2021 - 06:55 WIB
loading...
A A A
Tapi itu tidak meminta siapa pun untuk dihukum karena kesalahan itu.

"Apa yang kami lihat di sini adalah gangguan dalam proses, dalam pelaksanaan dan peristiwa prosedural, bukan akibat kelalaian, bukan akibat kesalahan, bukan akibat kepemimpinan yang buruk," kata Kirby.

"Jika Austin percaya...bahwa akuntabilitas dijamin, dia pasti akan mendukung upaya semacam itu," imbuh Kirby.

Serangan itu menewaskan Zemari Ahmadi, seorang karyawan Nutrition and Education International (NEI) yang berbasis di AS, dan sembilan anggota keluarganya.

Bulan lalu, pendiri dan presiden NEI Steve Kwon menyebut penyelidikan Pentagon atas insiden tersebut "sangat mengecewakan dan tidak memadai."

Pentagon berjanji untuk membayar kompensasi dan juga untuk membantu merelokasi anggota keluarga di luar negeri dan warga Afghanistan yang bekerja untuk NEI, tetapi, menurut para pejabat, hal itu tetap terjebak dalam menentukan siapa yang memenuhi syarat.

Kirby mengatakan mereka masih mendiskusikan pengaturan dengan Kwon.

"Kami bekerja sangat keras dengan dia dan organisasinya untuk melakukan relokasi anggota keluarga," kata Kirby.

"Kami ingin memastikan bahwa kami melakukannya dengan cara yang paling aman dan bertanggung jawab, sehingga kami tahu bahwa ini ditujukan kepada orang yang sesuai dan hanya kepada orang yang tepat."

Kirby, sementara itu, menolak untuk mengomentari sebuah berita New York Times pada hari Senin yang merinci unit militer rahasia AS yang meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke target ISIS di Suriah dan memiliki sikap tidak berperasaan terhadap kematian warga sipil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)