MSNBC Klaim 30 Juta Warga AS Siap Angkat Senjata Copot Biden dari Jabatannya

Senin, 13 Desember 2021 - 21:42 WIB
loading...
MSNBC Klaim 30 Juta Warga AS Siap Angkat Senjata Copot Biden dari Jabatannya
Para pendukung Donald Trump berkumpul di depan Capitol Michigan, AS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pengamat urusan politik nasional MSNBC John Heilemann mengejutkan banyak warga Amerika Serikat (AS). Dia mengklaim pada acara Minggu (12/12/2021) bahwa 20 hingga 30 juta orang siap mengangkat senjata untuk mencopot Presiden Joe Biden dari jabatannya.

Pada Meet the Press hari Minggu, pembawa acara Chuck Todd berfokus pada artikel Atlantic baru-baru ini yang menyatakan bahwa "kudeta telah dimulai" Donald Trump untuk satu segmen. Dia menemukan Heilemann sepenuhnya setuju dengan premis artikel tersebut.

“Ada penelitian yang menunjukkan sekitar 8% dan mungkin hingga 12% yang mengatakan Joe Biden tidak sah dan kekerasan adalah alat yang cocok untuk menyingkirkannya dan memulihkan Donald Trump. Ini mewakili antara 20 dan 30 juta orang,” papar Heilemann, mengklaim bahwa “20 hingga 30 juta orang” ini siap “mengangkat senjata.”



Para pendukung Trump ini, tambahnya, mewakili “gerakan massa yang mendukung kekerasan politik.”



Dalam artikel Atlantic oleh Barton Gellman, dikatakan, "Kudeta Trump akan lebih mengandalkan subversi daripada kekerasan, dan kerusuhan 6 Januari di Capitol digambarkan sebagai praktik untuk mantan presiden.”



Gellman mengklaim manuver politik Trump dan pendukungnya, serta pemasangan pendukung yang tepat di posisi yang tepat secara nasional dan lokal, dapat mengarah pada pemilu presiden 2024 yang tidak diputuskan melalui surat suara.

“Prediksi” Gellman telah menghadapi beberapa perhatian dari orang-orang yang menyebutnya sebagai keberpihakan hiperbolik, dan deklarasi Heilemann bahwa puluhan juta menunggu di sayap untuk "mengangkat senjata" disambut beberapa kritik terhadap MSNBC karena menayangkan "jurnalisme yang tidak bertanggung jawab.”

“Beberapa tahun terakhir telah meyakinkan pers bahwa ketakutan, dan ketakutan saja, menjual,” tweet jurnalis Drew Holden.

“Terlalu banyak berita kita telah menjadi TV PANIK untuk membuat Anda takut dan menarik perhatian Anda. Itu tidak bertanggung jawab," ujar penulis Daniel Darling.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1171 seconds (0.1#10.140)