Sukses Kalahkan Covid-19, Selandia Baru Kembali ke Kehidupan Normal
loading...
A
A
A
WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru , Jacinda Ardern mengatakan, hampir seluruh pembatasan terkait Covid-19 akan dicabut pada esok hari. Satu-satunya pembatasan yang masih berlaku adalah penutupan perbatasan.
Ardern mengatakan, Selandia Baru akan memasuki Tingkat 1 mulai tengah malam nanti. Dia menuturkan, mulai besok acara publik dan pribadi dapat berlangsung tanpa batasan, sektor ritel dan perhotelan dapat beroperasi secara normal, dan semua transportasi umum dapat dilanjutkan.
( Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Dunia Capai 7 Juta, New Normal Jadi Tren )
"Meskipun kita berada dalam posisi yang lebih aman dan kuat, masih belum ada jalan yang mudah untuk kembali ke kehidupan sebelum Covid-19, tetapi tekad dan fokus yang kita miliki pada respons kesehatan kita sekarang akan menjadi hak dalam pembangunan kembali ekonomi kita," kata Ardern.
"Meskipun pekerjaan ini belum selesai, tidak dapat disangkal ini adalah tonggak sejarah. Jadi, bisakah saya menyelesaikannya dengan sangat sederhana, terima kasih, Selandia Baru," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/6/2020).
( Baca juga: 2021, Jepang Akan Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 )
Negara yang berpenduduk sekitar lima juta jiwa ini sukses keluar dari pandemi sementara ekonomi besar seperti Brasil, Inggris, India, dan Amerika Serikat (AS) masih terus bergulat dengan virus tersebut.
"Kami yakin kami telah menghilangkan penularan virus di Selandia Baru untuk saat ini, tetapi eliminasi bukanlah titik waktu, ini adalah upaya berkelanjutan," ujarnya.
Otoritas kesehatan Selandia Baru mengumumkan bahwa negara itu tidak lagi memiliki kasus aktif Covid-19, setelah pasien terakhir negara itu telah diumumkan sembuh dan dikeluarkan dari isolasi.
Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield menuturkan ini adalah tonggak sejarah dan pencapaian luar biasa yang dicapai Selandia Baru.
"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan berkelanjutan terhadap Covid-19 sangatlah penting," ucapnya.
Ardern mengatakan, Selandia Baru akan memasuki Tingkat 1 mulai tengah malam nanti. Dia menuturkan, mulai besok acara publik dan pribadi dapat berlangsung tanpa batasan, sektor ritel dan perhotelan dapat beroperasi secara normal, dan semua transportasi umum dapat dilanjutkan.
( Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Dunia Capai 7 Juta, New Normal Jadi Tren )
"Meskipun kita berada dalam posisi yang lebih aman dan kuat, masih belum ada jalan yang mudah untuk kembali ke kehidupan sebelum Covid-19, tetapi tekad dan fokus yang kita miliki pada respons kesehatan kita sekarang akan menjadi hak dalam pembangunan kembali ekonomi kita," kata Ardern.
"Meskipun pekerjaan ini belum selesai, tidak dapat disangkal ini adalah tonggak sejarah. Jadi, bisakah saya menyelesaikannya dengan sangat sederhana, terima kasih, Selandia Baru," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/6/2020).
( Baca juga: 2021, Jepang Akan Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 )
Negara yang berpenduduk sekitar lima juta jiwa ini sukses keluar dari pandemi sementara ekonomi besar seperti Brasil, Inggris, India, dan Amerika Serikat (AS) masih terus bergulat dengan virus tersebut.
"Kami yakin kami telah menghilangkan penularan virus di Selandia Baru untuk saat ini, tetapi eliminasi bukanlah titik waktu, ini adalah upaya berkelanjutan," ujarnya.
Otoritas kesehatan Selandia Baru mengumumkan bahwa negara itu tidak lagi memiliki kasus aktif Covid-19, setelah pasien terakhir negara itu telah diumumkan sembuh dan dikeluarkan dari isolasi.
Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield menuturkan ini adalah tonggak sejarah dan pencapaian luar biasa yang dicapai Selandia Baru.
"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan berkelanjutan terhadap Covid-19 sangatlah penting," ucapnya.
(esn)