Rusia Desak NATO Tutup Pintu bagi Ukraina untuk Bergabung

Sabtu, 11 Desember 2021 - 19:57 WIB
loading...
Rusia Desak NATO Tutup Pintu bagi Ukraina untuk Bergabung
Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia menyatakan, NATO harus secara resmi membatalkan keputusan 2008 untuk membuka pintunya bagi Georgia dan Ukraina . Rusia bersikeras, bahwa memberikan jaminan kepada Moskow untuk menghentikan ekspansi ke arah timur blok itu adalah kepentingan "fundamental" Barat.

Seperti dilaporkan The Moscow Times, Jumat (11/12/2021), Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Amerika Serikat (AS) harus secara resmi menutup pintu bagi Ukraina dan Georgia, yang pada 2008 dijanjikan akan menjadi anggota NATO suatu hari nanti.



"Demi kepentingan fundamental keamanan Eropa, perlu secara resmi menolak keputusan KTT NATO Bucharest 2008, bahwa Ukraina dan Georgia akan menjadi anggota NATO," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkan pula, dengan mendukung aspirasi Ukraina dan Georgia, NATO melanggar prinsip dasar semua negara peserta OSCE untuk tidak memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara-negara lain.

“Blok militer juga harus menjamin bahwa senjata yang mengancam keamanan Rusia tidak akan dikerahkan di perbatasan barat negara itu - baik oleh anggota NATO atau negara lain,” lanjut kementerian itu.



Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia memindahkan sekitar 100.000 tentara ke perbatasan Ukraina. Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak mengatakan apakah Moskow berencana untuk melakukan serangan itu, tetapi ia bersikeras bahwa negara itu memiliki hak untuk mempertahankan keamanannya.

Awal pekan ini, Putin dan pemimpin AS Joe Biden mengadakan pembicaraan selama dua jam, dengan kepala Kremlin menuntut agar Barat memberikan jaminan tertulis bahwa Ukraina tidak akan menjadi landasan peluncuran NATO.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menolak tuntutan Rusia tersebut. "Hubungan NATO dengan Ukraina akan diputuskan oleh 30 sekutu NATO dan Ukraina, tidak ada orang lain," kata Stoltenberg kepada wartawan di Brussels, Jumat.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)