Kejamnya Wanita Ini, Siram Monyet yang Menjerit di Toilet dan Tawarkan Kokain

Sabtu, 11 Desember 2021 - 15:41 WIB
loading...
Kejamnya Wanita Ini, Siram Monyet yang Menjerit di Toilet dan Tawarkan Kokain
Marmoset, monyet kecil khas hutan Amerika Tengah, disiksa wanita di dalam toilet di Newport, Wales. Foto/Screenshot The Mirror
A A A
NEWPORT - Seorang wanita di Newport, Wales, terekam CCTV menyiksa monyet peliharaannya dengan menyiramnya di toilet hingga menjerit ketakutan. Dalam kesempatan lain, dia menawarkan kokain pada hewan kecil itu di sebuah sudut rumahnya.

Vicki Holland (38), ibu empat anak, tinggal bersama marmoset—monyet kecil asli hutan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan—di rumahnya yang semi-terpisah di Newport, Gwent.



Video ponsel menunjukkan Holland berteriak, mengumpat, dan menertawakan monyet yang menggigil di toilet. Dia kemudian menyiramkan air sebagai penyiksaan.

Dia memberi tahu hewan tersebut: "Kamu mau kokain? Jilat jariku."

Video itu dibuat melalui ponsel Holland, dan ditemukan oleh polisi Gwent setelah penggeledahan narkoba di rumahnya. Rekaman video itu kemudian dilaporkan ke RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals).

Penyiksaan hewan itu membuat Holland diadili di pengadilan Newport.

Hakim di Newport melarang Holland memelihara semua hewan seumur hidup setelah mengaku bersalah atas tiga pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Hewan.

Dia juga telah diberi hukuman penjara 12 minggu, ditangguhkan selama 12 bulan. Dia juga harus membayar biaya ÂŁ420 dan biaya tambahan korban ÂŁ128.

Sebuah video menunjukkan tangan Holland memegang kokain sementara monyet itu meringkuk di sudut rumahnya.

Video lainnya menunjukkan Holland berteriak setelah sepertinya salah satu anaknya menyiram toilet dengan monyet itu masih ada di sana. Holland menghentikan anak itu agar hewan tersebut tidak menggigil lagi. Jeritan terdengar saat monyet yang trauma tersebut mencari jalan keluar.

Holland menjual hewan itu seminggu sebelum dia muncul di pengadilan.

"Hewan itu takut akibat agresi dan pelecehannya saat berada di dalam toilet," kata hakim pengadilan dalam sebuah pernyataan.

Monyet itu masuk ke dalam perawatan RSPCA sebelum dipindahkan ke ahli primata spesialis di "Monkey World" di Dorset untuk perawatan yang berkelanjutan dan sesuai.

Berbicara setelah hukuman dijatuhkan, inspektur RSPCA dan petugas eksotik Sophie Daniels mengatakan: "Saya segera dan sangat prihatin dengan kesejahteraan marmoset ini ketika saya melihat video yang mengganggu ini."

"Seorang dokter hewan independen segera mengonfirmasi bahwa marmoset menderita yang tidak perlu sebagai akibat dari cara dia diperlakukan," katanya, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (11/12/2021).

RSPCA mengatakan marmoset sejauh ini adalah primata paling umum yang dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Namun, RSPCA sangat menentang memelihara primata sebagai hewan peliharaan, karena sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan kompleks mereka di lingkungan domestik.

Setelah kasus tersebut, manajer ilmiah senior RSPCA Dr Ros Clubb, menambahkan: "Sedihnya para inspektur kami melihat monyet terkurung di sangkar burung, diberi makan makanan cepat saji dan minuman manis, kehilangan teman sejenis dan menderita penyakit akibat perawatan yang buruk."

Badan amal hak-hak hewan termasuk RSPCA telah berkampanye untuk membuat kepemilikan primata ilegal di Inggris.

Holland telah muncul di pengadilan sekali sebelum tahun ini di bulan Mei di mana dia diperintahkan untuk membayar lebih dari ÂŁ4.000 atas penyelundupan kokain tersembunyi yang ditemukan di Kinder Eggs.

Dia terkejut ketika polisi menggerebek rumahnya dan menemukan narkoba tersembunyi di dalam kapsul plastik permen cokelat.

Holland bersama rekannya, Russell Cox, ketika petugas polisi menerobos pintu depan rumahnya.

Polisi menemukan perlengkapan narkoba dan Kinder Eggs yang berisi kokain senilai ÂŁ1.600.

Holland dan Cox (43) dalam sidang Pengadilan Mahkota Newport mengakui kepemilikan narkoba dengan maksud untuk memasok narkoba kelas A.

Scott Bowen, pengacara Holland, mengatakan: "Dia [Holland] menerima dia [Cox] terlibat dan melakukannya dengan agak bodoh."

"Ketakutan terbesarnya adalah apa yang akan terjadi pada keempat anaknya yang masih kecil jika dia dikirim ke penjara," ujarnya.

Cox, asal Cwmbran, Wales selatan, dipenjara selama 30 bulan dan Holland dipenjara selama 20 bulan, ditangguhkan selama dua tahun pada November tahun lalu.

Sidang Proceeds of Crime diberitahu bahwa pasangan itu menghasilkan hampir ÂŁ40.000 dari bisnis kokain mereka.

Cox menghasilkan ÂŁ31.904,46 dari transaksi narkoba tetapi hanya tersisa ÂŁ180 yang dapat disita dalam aset yang tersedia.

Dia diperintahkan untuk membayar kembali uang itu dalam waktu tiga bulan atau menghadapi tiga bulan di balik jeruji besi.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2057 seconds (0.1#10.140)