11 Penduduk Desa Dibakar Hidup-hidup, AS dan PBB Kecam Junta Myanmar

Jum'at, 10 Desember 2021 - 17:11 WIB
loading...
11 Penduduk Desa Dibakar Hidup-hidup, AS dan PBB Kecam Junta Myanmar
Tentara Myanmar dilaporan secara brutal menangkap dan membakar hidup-hidup 11 warga sipil sebagai tindakan balasan atas serangan terhadap konvoi militer. Foto/AP
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan PBB mengutuk junta Myanmar atas laporan 11 warga desa, termasuk anak-anak, dibakar hidup-hidup di wilayah yang bergolak.

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS dan Sekjen PBB muncul ketika media lokal dan penduduk mengatakan bahwa tentara menangkap 11 orang dari desa Dontaw di wilayah Sagaing menyusul serangan ranjau dan bom terhadap konvoi militer sehari sebelumnya.

"Kami marah dengan laporan yang kredibel dan memuakkan bahwa militer Burma mengikat 11 penduduk desa -- termasuk anak-anak -- di barat laut Burma dan membakar mereka hidup-hidup," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price Kamis, menggunakan nama lama negara itu, seperti dilansir dari VOA, Jumat (10/12/2021).

Sementara itu seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Rabu bahwa dia sangat prihatin dengan laporan pembunuhan mengerikan terhadap 11 orang yang dilaporkan ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh militer.

"Laporan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa lima anak termasuk di antara orang-orang yang terbunuh," katanya.



Berbicara kepada AFP dengan syarat anonim, seorang penduduk mengatakan bahwa mereka melihat mayat tergeletak dengan tangan terikat, masih berasap setelah pasukan meninggalkan desa.

Sebuah video yang diposting di media sosial dimaksudkan untuk menunjukkan beberapa mayat hangus hangus tergeletak di tanah.

"Itu menyakiti kita semua. Mereka bahkan tidak terlihat seperti manusia," kata salah satu suara dalam klip yang dimaksudkan untuk menunjukkan jasadnya.

Wartawan verifikasi digital AFP tidak menemukan bukti bahwa klip itu telah muncul secara online sebelum Selasa, meskipun mereka tidak dapat mengidentifikasi di mana video itu difilmkan, atau apakah itu asli atau bukan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)