Sulitnya Minoritas Muslim India Cari Tempat Salat Jumat, Faktanya Mengerikan
loading...
A
A
A
Ditambahkan dalam pernyataan itu, “Jika ada keberatan diajukan oleh warga di tempat lain, izin untuk salat juga akan dibatalkan di sana.”
Tindakan polisi itu menyusul kampanye selama beberapa pekan oleh kelompok-kelompok Hindu dan penduduk setempat yang telah mengganggu salat Jumat di tempat-tempat itu dengan memutar lagu-lagu religi Hindu dengan pengeras suara dan meneriakkan slogan-slogan kebencian pada Muslim.
Satu kelompok payung Hindu, yang disebut Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), bahkan mengeluarkan “ultimatum” kepada pihak berwenang. Mereka mengatakan akan menghentikan salat Jumat jika pemerintah Gurugram gagal melakukannya.
Ancaman ini jelas mengerikan bagi Muslim di India mengingat kebrutalan yang pernah terjadi sebelumnya.
“Kami memberikan peringatan yang sopan. Kami tidak akan mengirimkan lebih banyak memorandum. Maka itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menjaga perdamaian, bukan milik kita,” ungkap laporan surat kabar Indian Express mengutip Mahavir Bhardwaj, presiden kelompok itu untuk negara bagian Haryana.
“Kami siap bentrok, kami siap masuk penjara. Kami tidak akan lari jika kami ditembak, tetapi ini tidak akan ditoleransi,” ancam dia.
Laporan 2018 oleh portal berita Scroll.in mengatakan ada 22 masjid di Gurugram, rumah bagi 1,1 juta warga, menurut sensus 2011, kurang dari 5% dari mereka adalah Muslim.
“Tidak ada masjid di sekitar tempat kami bisa pergi dan melaksanakan shalat Jumat. Masjid terdekat berjarak hampir 4 kilometer,” papar Najis kepada Al Jazeera.
Dalam pernyataan pers yang dibagikan kepada Al Jazeera, satu kelompok yang disebut Komunitas Muslim Gurgaon mengatakan, “Telah memutuskan tidak melaksanakan salat Jumat di lapangan di Sektor 12A hanya untuk pekan ini karena ‘kelompok penjaga’ mengorganisir ‘Govardhan Puja’ di tempat yang sama.”
“(Salat) akan dilakukan di 36 tempat lainnya seperti yang terjadi sebelumnya. Ini adalah tugas pemerintah dan polisi untuk memastikan hukum dan ketertiban tetap terjaga,” papar komunitas Muslim itu.
Tindakan polisi itu menyusul kampanye selama beberapa pekan oleh kelompok-kelompok Hindu dan penduduk setempat yang telah mengganggu salat Jumat di tempat-tempat itu dengan memutar lagu-lagu religi Hindu dengan pengeras suara dan meneriakkan slogan-slogan kebencian pada Muslim.
Satu kelompok payung Hindu, yang disebut Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), bahkan mengeluarkan “ultimatum” kepada pihak berwenang. Mereka mengatakan akan menghentikan salat Jumat jika pemerintah Gurugram gagal melakukannya.
Ancaman ini jelas mengerikan bagi Muslim di India mengingat kebrutalan yang pernah terjadi sebelumnya.
“Kami memberikan peringatan yang sopan. Kami tidak akan mengirimkan lebih banyak memorandum. Maka itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menjaga perdamaian, bukan milik kita,” ungkap laporan surat kabar Indian Express mengutip Mahavir Bhardwaj, presiden kelompok itu untuk negara bagian Haryana.
“Kami siap bentrok, kami siap masuk penjara. Kami tidak akan lari jika kami ditembak, tetapi ini tidak akan ditoleransi,” ancam dia.
Laporan 2018 oleh portal berita Scroll.in mengatakan ada 22 masjid di Gurugram, rumah bagi 1,1 juta warga, menurut sensus 2011, kurang dari 5% dari mereka adalah Muslim.
“Tidak ada masjid di sekitar tempat kami bisa pergi dan melaksanakan shalat Jumat. Masjid terdekat berjarak hampir 4 kilometer,” papar Najis kepada Al Jazeera.
Dalam pernyataan pers yang dibagikan kepada Al Jazeera, satu kelompok yang disebut Komunitas Muslim Gurgaon mengatakan, “Telah memutuskan tidak melaksanakan salat Jumat di lapangan di Sektor 12A hanya untuk pekan ini karena ‘kelompok penjaga’ mengorganisir ‘Govardhan Puja’ di tempat yang sama.”
“(Salat) akan dilakukan di 36 tempat lainnya seperti yang terjadi sebelumnya. Ini adalah tugas pemerintah dan polisi untuk memastikan hukum dan ketertiban tetap terjaga,” papar komunitas Muslim itu.