Menlu AS: Agresi Rusia di Ukraina Akan Picu Konsekuensi Serius
loading...
A
A
A
RIGA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengulangi peringatan bagi Rusia untuk tidak melakukan agresi terhadap Ukraina . Blinken mengatakan setiap agresi baru dapat memicu konsekuensi serius.
Pernyataan Blinken muncul di tengah kekhawatiran bahwa Rusia dapat melakukan invasi lain di Ukraina di tengah penumpukan pasukan militer Moskow di dekat perbatasan. Dia membuat pernyataan itu pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics di Riga, di mana dia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri NATO yang bertujuan untuk menangani massa pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
“Ini adalah retorika yang semakin agresif, ini adalah peningkatan kekuatan baru-baru ini. Ini adalah pergerakan pasukan yang tidak biasa di sepanjang perbatasan Ukraina,” kata Blinken.
"Saya akan mengatakan lebih banyak tentang itu besok setelah saya memiliki kesempatan untuk berkonsultasi dengan sekutu kami dalam pertemuan NATO yang dimulai sore ini," imbuhnya.
"Tetapi untuk saat ini, izinkan saya menegaskan kembali bahwa tindakan eskalasi apa pun oleh Rusia akan menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat seperti halnya bagi Latvia dan setiap agresi baru dapat memicu konsekuensi serius," sambungnya seperti dikutip dari CNN, Selasa (30/11/2021).
Pada gilirannya, Rinkevics mengatakan bahwa penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan gerakan militer sangat memprihatinkan. Ia menambahkan bahwa ia sangat berterima kasih kepada AS atas kontribusinya terhadap perkembangan keamanan regional dan keamanan nasional Latvia, baik pada tataran praktis maupun politik.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa seorang pejabat AS mengatakan jumlah unit Rusia di daerah tersebut telah meningkat sekitar dua pertiga dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi para pejabat AS percaya bahwa aktivitas militer di Rusia barat tidak teratur, beberapa sumber sebelumnya mengatakan kepada CNN.
Pemerintahan Biden juga mempertimbangkan pengiriman penasihat militer dan peralatan baru termasuk persenjataan ke Ukraina untuk mempersiapkan sekutunya itu untuk kemungkinan invasi Rusia, beberapa sumber yang mengetahui pertimbangan tersebut mengatakan kepada CNN pekan lalu.
Pejabat AS juga telah mengadakan diskusi dengan sekutu Eropa tentang paket sanksi baru yang akan berlaku jika Rusia menginvasi Ukraina, sumber sebelumnya mengatakan kepada CNN. Anggota parlemen AS juga terlibat perselisihan terkait bahasa sanksi baru untuk dimasukkan dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional.
Pernyataan Blinken muncul di tengah kekhawatiran bahwa Rusia dapat melakukan invasi lain di Ukraina di tengah penumpukan pasukan militer Moskow di dekat perbatasan. Dia membuat pernyataan itu pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics di Riga, di mana dia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri NATO yang bertujuan untuk menangani massa pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
“Ini adalah retorika yang semakin agresif, ini adalah peningkatan kekuatan baru-baru ini. Ini adalah pergerakan pasukan yang tidak biasa di sepanjang perbatasan Ukraina,” kata Blinken.
"Saya akan mengatakan lebih banyak tentang itu besok setelah saya memiliki kesempatan untuk berkonsultasi dengan sekutu kami dalam pertemuan NATO yang dimulai sore ini," imbuhnya.
"Tetapi untuk saat ini, izinkan saya menegaskan kembali bahwa tindakan eskalasi apa pun oleh Rusia akan menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat seperti halnya bagi Latvia dan setiap agresi baru dapat memicu konsekuensi serius," sambungnya seperti dikutip dari CNN, Selasa (30/11/2021).
Pada gilirannya, Rinkevics mengatakan bahwa penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan gerakan militer sangat memprihatinkan. Ia menambahkan bahwa ia sangat berterima kasih kepada AS atas kontribusinya terhadap perkembangan keamanan regional dan keamanan nasional Latvia, baik pada tataran praktis maupun politik.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa seorang pejabat AS mengatakan jumlah unit Rusia di daerah tersebut telah meningkat sekitar dua pertiga dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi para pejabat AS percaya bahwa aktivitas militer di Rusia barat tidak teratur, beberapa sumber sebelumnya mengatakan kepada CNN.
Pemerintahan Biden juga mempertimbangkan pengiriman penasihat militer dan peralatan baru termasuk persenjataan ke Ukraina untuk mempersiapkan sekutunya itu untuk kemungkinan invasi Rusia, beberapa sumber yang mengetahui pertimbangan tersebut mengatakan kepada CNN pekan lalu.
Pejabat AS juga telah mengadakan diskusi dengan sekutu Eropa tentang paket sanksi baru yang akan berlaku jika Rusia menginvasi Ukraina, sumber sebelumnya mengatakan kepada CNN. Anggota parlemen AS juga terlibat perselisihan terkait bahasa sanksi baru untuk dimasukkan dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional.
(ian)