Tak Mau Sekadar Bertahan, Jepang Kejar Kemampuan Menyerang Pangkalan Musuh

Sabtu, 27 November 2021 - 20:21 WIB
loading...
Tak Mau Sekadar Bertahan,...
Perdana Menteri Fumio Kishida meninjau sebuah pangkalan Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang, Sabtu (27/11/2021). Foto/via Kyodo News
A A A
TOKYO - Jepang menyatakan memperkuat pertahanan merupakan keharusan, namun pihaknya juga mempertimbangkan semua opsi termasuk akuisisi kemampuan untuk menyerang pangkalan militer musuh. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Fumio Kishida, Sabtu (27/11/2021).

Dalam pidatonya di pangkalan Angkatan Darat Pasukan Bela Diri (SDF), Kishida menyatakan keprihatinannya tentang perkembangan pesat teknologi rudal Korea Utara dan ekspansi militer China.



Ketika Jepang merevisi kebijakan luar negeri dan keamanannya, Kishida mengatakan semua opsi akan ada di atas meja termasuk gagasan memberi Pasukan Bela Diri kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh.

Gagasan tentang Jepang yang memiliki kemampuan serangan seperti itu sangat rumit karena SDF memiliki batasan ketat pada penggunaan kekuatannya di bawah Konstitusi yang menolak perang.

"Jepang tidak dapat mengabaikan perkembangan (Korea Utara) baru-baru ini dan peningkatan teknologi baru seperti senjata luncur hipersonik dan rudal dengan orbit tidak teratur," katanya, seperti dikutip Japan Times.

Dia juga mengatakan China terus memperkuat militernya tanpa transparansi yang memadai dan melakukan upaya sepihak untuk mengubah status quo atas wilayah-wilayah yang jadi sengketa.

Perdana menteri, yang menjabat pada awal Oktober, membuat komentar ketika dia meninjau Pangkalan Angkatan Darat SDF di Asaka yang terletak di prefektur Tokyo dan Saitama bersama Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.

Kishida, yang menaiki kendaraan tempur di pangkalan itu, juga mengatakan sebuah tim yang terdiri dari pejabat dari kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan telah dikirim ke Djibouti untuk menyelidiki situasi di Ethiopia, di mana pertempuran dalam perang saudaranya semakin intensif.

Tim tersebut bertugas mencari tahu apakah warga negara Jepang yang tinggal di Ethiopia perlu dievakuasi melalui pesawat SDF atau tidak.

Pemerintah Jepang telah meminta mereka untuk meninggalkan Ethiopia selama penerbangan komersial tersedia. Menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, ada beberapa lusin orang Jepang yang masih berada di negara Afrika itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
Zelensky: China Memasok...
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
Krisis Litium di China...
Krisis Litium di China Picu Kekhawatiran Global
China kepada AS: Berhenti...
China kepada AS: Berhenti Mengancam dan Memeras!
Anak-Anak di Gaza Bertahan...
Anak-Anak di Gaza Bertahan Hidup dengan Makan Kurang dari Sekali dalam Sehari
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
12 Jenis Puasa Wajib...
12 Jenis Puasa Wajib dan Sunnah dalam Islam
Bandung Diserbu Wisatawan...
Bandung Diserbu Wisatawan saat Libur Paskah, Lalu Lintas Padat Merayap
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, Muhammadiyah Tegaskan Komitmennya terhadap Keharmonisan
Berita Terkini
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
23 menit yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
1 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
2 jam yang lalu
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
3 jam yang lalu
Siapa Mohammed Ramadan?...
Siapa Mohammed Ramadan? Bintang Mesir yang Picu Kontroversi karena Mengenakan Kostum Tari Perut Ala Firaun
4 jam yang lalu
Presiden Kolombia Bandingkan...
Presiden Kolombia Bandingkan Kesulitan Warga Palestina dengan Penderitaan Yesus Kristus
5 jam yang lalu
Infografis
China Marah, AS Tak...
China Marah, AS Tak Mau Tarik Sistem Rudal Typhon dari Filipina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved