Rusia Waswas Ukraina Gunakan Roket AS untuk Provokasi Perang di Donbass
loading...

Anggota Unit Marinir 15 AS menembakkan roket Javelin selama pertempuran sengit dengan pasukan Irak di pelabuhan Umm-Qsar di Irak selatan, 23 Maret 2003. Foto/REUTERS
A
A
A
MOSKOW - Penggunaan rudal anti-tank Amerika Serikat (AS) oleh pasukan Ukraina yang memerangi separatis di timur negara itu semakin mengkhawatirkan. Jika itu terjadi, prospek konflik besar-besaran di wilayah yang dilanda perang itu dapat meningkat.
Peringatan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov pada Senin (22/11/2021).
Lavrov mengatakan klaim pasukan Ukraina telah mengerahkan peluncur roket Javelin buatan Amerika adalah perkembangan yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Dituduh Rencanakan Invasi, Rusia Marah NATO Perkuat Militer Ukraina
“Dalam beberapa pekan terakhir, kami telah melihat aliran kesadaran dari kepemimpinan Ukraina, terutama ketika menyangkut militer, yang sangat meradang dan berbahaya,” ungkap dia.
Baca juga: Joe Biden Nekat Maju Lagi pada Pemilu 2024 Meski Popularitas Terpuruk
Menurutnya, retorika yang agresif bisa memicu provokasi di lapangan.
Baca juga: Mantan Pejuang ISIS Bayar Rp114 Juta Per Orang untuk Bisa Bebas dari Penjara
Komentarnya muncul hanya beberapa jam setelah wawancara dengan Kepala Dinas Intelijen Militer Ukraina Kirill Budanov yang diterbitkan Military Times yang berbasis di AS.
Di dalamnya, kepala dinas intelijen Ukraina itu mengungkapkan Javelin telah diuji pasukan Kiev dan digunakan tentara di Donbass.
Peringatan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov pada Senin (22/11/2021).
Lavrov mengatakan klaim pasukan Ukraina telah mengerahkan peluncur roket Javelin buatan Amerika adalah perkembangan yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Dituduh Rencanakan Invasi, Rusia Marah NATO Perkuat Militer Ukraina
“Dalam beberapa pekan terakhir, kami telah melihat aliran kesadaran dari kepemimpinan Ukraina, terutama ketika menyangkut militer, yang sangat meradang dan berbahaya,” ungkap dia.
Baca juga: Joe Biden Nekat Maju Lagi pada Pemilu 2024 Meski Popularitas Terpuruk
Menurutnya, retorika yang agresif bisa memicu provokasi di lapangan.
Baca juga: Mantan Pejuang ISIS Bayar Rp114 Juta Per Orang untuk Bisa Bebas dari Penjara
Komentarnya muncul hanya beberapa jam setelah wawancara dengan Kepala Dinas Intelijen Militer Ukraina Kirill Budanov yang diterbitkan Military Times yang berbasis di AS.
Di dalamnya, kepala dinas intelijen Ukraina itu mengungkapkan Javelin telah diuji pasukan Kiev dan digunakan tentara di Donbass.
Lihat Juga :